Saya kira, pembaca Republika sepakat untuk senatiasa meng-update informasi tentang kebiadaban Israel atas Palestina. Dengan begitu, akan semakin yakin bahwa kita lebih beruntung ketimbang warga Gaza pada khususnya dan warga Palestina pada umumnya. Menyadari hal itu, siapa pun kita seyogianya mengharamkan diri kita berpangku tangan. Kita seyogianya bersiap menyingsingkan lengan baju untuk membantu menyelamatkan Palestina dari kebiadaban Israel.
Membantu Palestina dengan diam adalah tidak tepat setidaknya untuk saat ini. Kita seharusnya lebih proaktif membantu mereka sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Jangan lupa, kata-kata sesuai kemampuan kita itu idealnya benar-benar diperhatikan. Bila menyumbang dalam bentuk uang maka mereka yang memiliki uang jutaan, puluhan juta, ratusan juta, miliaran, dan triliunan tentu tidak akan sama besaran sumbangannya. Mungkin, bagi mereka yang "hanya" memiliki uang jutaan atau puluhan juta sudah termasuk besar kalau menyumbang ratusan ribu.
Tetapi bagi mereka yang memiliki uang ratusan juta, miliaran, dan triliunan sudah barang tentu tidak sepantasnya bila hanya menyumbang ratusan ribu. Maka untuk memudahkan (jika dalam bentuk zakat) mereka diwajibkan mengeluarkan 2,5 persen dari uang miliknya. Sekali lagi hanya 2,5 persen. Demikian pula dengan besaran sedekah atau sumbangan.
Kita tertarik dengan sumbangan yang diberikan Cristiano Ronaldo (Portugal) dan Mesut Oezil (Jerman) untuk Palestina. Dua orang pesepak bola dunia sangat terkenal itu diwartakan menyumbang relatif besar. Konon, Ronaldo menyumbang sekitar Rp 30 miliar. Selain itu, usai pertandingan babak kualifikasi Piala Dunia 2014 di Tel Aviv, dia terang-terangan menolak bertukar kaos dengan pemain Israel. Sedang Oezil menyumbangkan uang yang diperolehnya dari bonus keikutsertaannya dalam Piala Dunia 2014.
Dua orang pesohor sepak bola dunia tersebut telah menginspirasi kita bagaimana sepatutnya kita membiasakan berbagi dengan sesama. Bagi kita, Ronaldo dan Oezil sungguh telah menaruh perhatian besar pada tegaknya hak-hak asasi manusia di jagat raya ini. Maka mari kita tanyakan pada diri kita dan keluarga kita, mana kontribusi kita untuk Palestina?
Mahmud Yunus
Lingkungan Parunglesang, Kota Banjar, Jawa Barat
Ikuti Whatsapp Channel Republika
