Rabu 23 Jul 2014 12:00 WIB
tajuk

Mari Tatap Masa Depan

Red:

Selamat datang pemimpin baru. Selamat kepada Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang secara sah telah terpilih sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia periode 2014-2019. Indonesia menaruh harapan besar kepada presiden dan wakil presiden terpilih untuk menciptakan kehidupan yang lebih sejahtera, lebih baik, lebih tenteram, dan lebih demokratis.

Kita baru saja menyelesaikan sebuah proses demokrasi yang panjang berupa pemilihan presiden (pilpres). Hasil rekapitulasi penghitungan Pilpres 2014 KPU menyebutkan pasangan Jokowi-JK meraih 53,15 persen suara atau 70,99 juta suara dan pasangan Prabowo-Hatta merebut 46,85 persen suara atau 62,58 juta. Total pemilih ada 133 juta orang dari 33 provinsi di seluruh Indonesia dan pemilih di luar negeri.

Prabowo memang belum menerima hasil pilpres yang diumumkan KPU pada Selasa (22/7). Prabowo menyatakan menarik mundur dari pemilihan dengan alasan terjadi kecurangan secara masif di sejumlah daerah. Mantan Pangkostrad ini beralasan tidak ingin mengecewakan para pemilihnya dan memilih mengambil langkah yang cukup mengejutkan ini.

Kita menghormati hak-hak konstitusi setiap warga jika memang dilanggar atau dikhianati. Namun, atas sikap Prabowo --yang selama ini kita kenal sebagai seorang negarawan-- dengan menarik diri dari pilpres, tentu patut kita sayangkan. Jika memang tim sukses Prabowo-Hatta menemukan banyak kecurangan pada proses pemilihan dan penghitungan, ada jalan konstitusional yang bisa ditempuh, bisa dengan mengajukan gugatan ke MK atau melaporkan kepada polisi atas tindak pidana pilpres.

UU Pilpres melarang setiap calon pasangan yang sudah ditetapkan KPU untuk menarik mundur dari pencalonan dengan alasan apa pun. Kita masih ingat sumpah dan janji para pasangan capres di hadapan 200 juta lebih rakyat Indonesia menjelang pilpres digelar bahwa mereka akan menghormati proses demokrasi dan menaati hukum yang berlaku.

Kita berharap Prabowo menggunakan jalur hukum yang sah untuk menuntaskan segala tuduhan dan temuan yang mereka dapat. Abraham Lincoln, mantan presiden fenomenal Amerika Serikat (AS), pernah berkata bahwa demokrasi bukan partikel suci yang tidak pernah lepas dari kemungkinan kecurangan. Jika terjadi masalah serius atas proses demokrasi, Lincoln menegaskan, mari lakukan dengan cara-cara terhormat melalui proses hukum. Dengan cara ini, sebuah bangsa bisa menatap masa depannya dengan jernih.

Yang jelas, terpilihnya presiden dan wakil presiden baru merupakan momentum penting bangsa ini untuk terus bergerak maju. Negara kita masih menghadapi persoalan-persoalan serius dari berbagai dimensi, baik ekonomi, politik, hukum, sosial, hingga kesejahteraan rakyat. Secara riil kita menghadapi masalah kesenjangan pendapatan dan kemiskinan antarpenduduk yang masih tinggi, tingkat pendidikan kebanyakan rakyat yang masih rendah, penegakan hukum yang masih tebang pilih, hingga kehidupan berdemokrasi yang harus terus diperbaiki.

Inilah saatnya bagi kita semua untuk membuka lembaran baru, menatap masa depan demi memperbaiki segala masalah yang masih mengungkung bangsa ini. Inilah momentum bagi kita semua untuk merajut persatuan dan kesatuan bangsa yang lebih erat. Dan kini waktunya bagi kita semua untuk berbicara masa depan rakyat, masa depan bangsa, dan kejayaan bangsa. Bergerak maju, kata Mahatma Gandhi, jauh lebih baik daripada terjebak pada persoalan-persoalan masa lalu.

Kepada para pendukung masing-masing kandidat presiden dan wakil presiden, mari kita jaga suasana aman dan nyaman seusai pilpres ini. Mari kita bawa aura positif demokrasi ini ke dalam sendi-sendi kehidupan sosial sehari-hari. Tak ada yang menang dan kalah dalam proses demokrasi ini. Jokowi, JK, Prabowo, dan Hatta adalah para pemenang. Mereka telah mempersembahkan sebuah kemenangan berdemokrasi untuk seluruh rakyat Indonesia.

Kita mengucapkan salut kepada KPU yang telah bekerja secara maksimal dan serius pada Pilpres 2014 ini meski ditemukan banyak kelemahan. Kepada aparat keamanan, polisi dan TNI, kita harus memberikan acungan dua jempol atas kerja keras mereka mengamankan semua proses pemilu, baik pileg maupun Pilpres 2014. Kepada Presiden SBY, inilah saatnya berperan menjadi penengah atas kerikil yang muncul seusai pesta pemilu digelar. n

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement