Sabtu 19 Jul 2014 15:00 WIB

Kesiapan Mudik Lebaran 2014

Red: operator

Mudik Lebaran menjadi agenda besar pemerintah setiap tahunnya. Tahun ini diproyeksikan jumlah pemudik meng alami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pemudik yang menggunakan transportasi massal diperkirakan mencapai 19.299.144 orang atau naik 3,83 persen. Sementara, pemudik yang menggunakan alat transportasi pribadi meningkat 5,61 persen menjadi 1.789.358 kendaraan dan sepeda motor meningkat 4,3 persen menjadi 2.371.378 kendaraan. Total pemudik seluruhnya diperkirakan mencapai 27.894.914 orang.

Pergerakan orang dan kendaraan dalam jumlah besar dan dalam waktu yang pendek jelas membutuhkan perencanaan dan peng aturan yang matang. Sarana dan prasarana harus senantiasa disiapkan agar segala sesuatunya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, pemudik bisa pulang ke kampung halaman dan kembali dengan nyaman.

Dari tahun-tahun permasalahan mudik Lebaran yang sering terjadi adalah kemacetan, kekurangan armada, kenaikan tarif yang melebihi ambang yang dibolehkan, keamanan, dan banyaknya terjadi kecelakaan yang menimbulkan kerugian harta, korban luka, serta korban meninggal dunia.

Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung dalam sidang kabinet terbatas yang dipimpin langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (17/7) lalu, mengatakan, persiapan mudik Lebaran dari sisi transportasi telah berjalan baik. Namun, pemerintah juga memperhatikan kesiapan sarana mudik lainnya selain transportasi, seperti stabilitas harga bahan pangan pokok, bahan bakar minyak (BBM), dan pengamanan mudik Lebaran.

Dari sisi sarana jalan dan jembatan, Menteri PU Djoko Kirmanto memastikan, perbaikan jembatan dan jalan-jalan nasional telah selesai dikerjakan sejak akhir Juni. Kondisi ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi para pemudik yang melalui jalur darat.

Kita berharap musim mudik tahun ini lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Keberhasilan itu bisa diukur dari jumlah korban kecelakaan yang menurun, titik kemacetan yang berkurang, angka kejahatan yang makin kecil, tersedianya angkutan Lebaran yang memadai, dan lainnya.

Karena itulah, pemerintah selain dituntut membuat perencanaan yang matang mengatur mudik Lebaran, juga bisa dengan cepat mengantisipasi situasi yang berkembang di lapangan.Karena, banyak hal bisa terjadi di luar perkiraan sebelumnya.

Misalnya, dari sisi sarana, kendati sebelumnya dikatakan persoalan jalan dan jembatan sudah siap, ternyata di luar dugaan Jembatan Kali Comal I di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, mengalami kerusakan sehingga tidak bisa dilalui. Kerusakan jembatan ini akan berdampak sangat besar pada angkutan Lebaran.Sudah bisa dipastikan jika tidak segera diambil langkah darurat berupa perbaikan, akan memicu kemacetan luar biasa pada saat puncak Lebaran.

Kemungkinan masih akan ada masalah lain yang memengaruhi suksesnya mudik Lebaran 2014. Bisa soal jalan, armada transportasi, kemacetan, atau juga gangguan keamanan. Kuncinya adalah bagaimana pemerintah mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dengan langkah yang memadai.

Mudik Lebaran sudah menjadi agenda penting bagi banyak warga di Indonesia. Kita berharap mereka yang akan merayakan Lebaran di kampung halaman bisa pergi dengan selamat dan kembali dengan selamat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement