Selasa 13 Dec 2016 13:00 WIB

Keindahan Sembalun Semakin Mendunia

Red:

Meski tersembunyi di bawah Gunung Rinjani, Desa Sembalun Lawang, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), akhirnya mendunia. Namanya semakin dikenal luas, karena desa tersebut meraih penghargaan World Halal Tourism Award (WHTA) 2016 di Abu Dhabi, Uni Emirate Arab (UEA), pekan lalu.

Sebagian besar masyarakat desa berhawa sejuk ini berprofesi sebagai petani. Hamparan sawah dan perkebunan di sana menjadi pemandangan berkesan bagi mereka yang hendak mendaki gunung Rinjani.  Ada tanaman yang tumbuh di tanah datar. Ada juga yang ditanam petani di tanah sengkedan yang bertingkat seperti tangga.

Perjalanan menuju lokasi ini akan melewati jalan berkelok. Namun, jangan khawatir, karena perjalanan itu akan dihibur dengan pemandangan pantai Gili Trawangan yang biru dari kejauhan. Ini adalah pemandangan yang tak dijumpai di kota metropolitan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi NTB, Lalu Mohammad Faozal mengungkapkan, awal mula kesuksesan Sembalun meraih gelar ini. Pihaknya memilih Sembalun untuk maju dalam seleksi tingkat nasional. Penduduk desa ini 100 persen beragama Islam. Aktivitasnya kental dengan nilai-nilai keislaman. "Hampir seluruh masyarakat Sembalun masih satu keluarga, ini karakter tersendiri, itu yang kita dorong," kata dia di Sembalun, Sabtu (10/12).

Tak disangka, ijtihad ini tidak salah. Sembalun mengalahkan kompetitornya yang berasal dari Sumatera Barat dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dalam seleksi tingkat nasional. Kentalnya nuansa Islami yang bersanding apik dengan budaya yang masih tertata dengan baik menjadi keunggulan Sembalun.

Sejak ditetapkan untuk terjun dalam kompetisi WHTA 2016, Disbudpar NTB terus menggencarkan sosialisasi ke sejumlah tempat, seperti sekolah, kampus, pondok pesantren, instansi pemerintahan, hingga para pelaku wisata. Mereka diminta menggalang dukungan memilih (vote) Sembalun sebagai lokasi wisata terbaik untuk berbulan madu.

Kegiatan ini secara tidak langsung, memberikan pemahaman kepada warga NTB, bahwa Pulau Lombok memiliki destinasi wisata halal. Lagi-lagi usaha ini tidak sia-sia. Sembalun berhasil menjadi juara usai mengalahkan pesaingnya dari Malaysia.

Meski berhasil menjadi juara, Faozal tak menampik banyak hal yang harus dibenahi. Dalam waktu dekat, dia akan mengumpulkan seluruh pengelola hotel untuk membahas standardisasi perhotelan. Pihaknya menginginkan nuansa bulan madu ramah muslim terwujud secara menyeluruh.

Pada Mei 2017, Disbudpar NTB berencana menggelar festival bulan madu di Sembalun. Nantinya, akan ada paket khusus bagi Pasutri untuk menikmati keindahan alam Sembalun dengan bermain paralayang, memetik stroberi, juga memasak dengan cara dan alat tradisional. Semua itu tentunya dilakukan dengan pasangan tercinta.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Agus Budi Santosa, bersyukur dengan prestasi yang diraih Sembalun. Terlebih, prestasi ini merupakan tingkat internasional yang tentunya akan semakin menaikkan citra pariwisata Lombok.

Keragaman destinasi wisata, seperti pantai, gunung, budaya, dan bulan madu, merupakan langkah apik dalam menjadikan Lombok sebagai surga pelancong.       Oleh Muhammad Nursyamsyi, ed: Erdy Nasrul

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement