Ahad 17 Jan 2016 13:00 WIB

Penyerangan Burkina Faso Berakhir Dramatis

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,

GITA AMANDA 

Negara ini telah mengalami kekacauan politik sejak Oktober 2014 saat Presiden Blaise Compaore digulingkan dalam protes massal. 

OUAGADOUGOU--Setidaknya 23 orang tewas dan 15 orang terluka akibat serangan yang dilakukan klompok ekstremis di Hotel Splendid yang terletak di ibu kota Burkina Faso, Ouagadougou, Jumat (15/1). 

Dikutip dari The Telegraph, pasukan keamanan Burkina Faso sempat terlibat baku tembak dengan kelompok yang diduga militan Islam, Sabtu (16/1). Menurut saksi, sebelum aparat keamanan datang, sejumlah orang bersenjata telah melakukan aksi brutal di sekitar hotel.

\"Orang-orang bersenjata menyerbu hotel, membakar mobil yang ter par kir di luar, dan menembakkan sen jatanya ke udara,\" kata seorang sak si, seperti dilaporkan laman Sky News.

Kelompok militan tersebut menyan dera orang-orang yang berada di dalam kafe dan restoran yang identik dengan Barat. Selama ini, Hotel Splendid secara berkala me mang selalu dikunjungi oleh staf-staf PBB.

 

Berdasarkan informasi yang disampaikan Kementerian Komunikasi Burkina Faso, serangan dalam Hotel Splendid kala itu melibatkan 120 sandera.

Direktur Pusat Rumah Sakit di Universitas Ouagadougou Robert Sa ngare mengungkapkan, para korban umumnya mengalami luka tembak, tapi tak sedikit pula yang terluka karena jatuh. Sangare menambahkan, para penyerang tampaknya me mang menargetkan orang-orang kulit putih.

Dari puluhan orang yang menjadi korban penyerangan ini, ada pula warga negara asing yang menjadi korban tewas. Pejabat Dewan Kehormatan Rusia di Burkina Faso, Anna Rachina-Kulibali, kepada ItarTass, mengatakan, orang-orang bersenjata pertama kali menyerang res - toran yang terletak di seberang hotel yang dimiliki warga Ukraina.

Rachina mengatakan, ada warga negara asing di antara para korban tewas. \"Ada orang asing, mungkin orang Eropa,\" katanya.

Pascapenyanderaan, penembakan juga sempat kembali terjadi pada Sabtu dini hari. Menurut intelijen SITE, Alqaidah lokal yang dikenal dengan Alqaidah in the Islamic Maghreb (AQIM), mengaku ber tang gung jawab atas serangan yang berlangsung di Hotel Splendid kali ini. 

Pesan yang dikirim dalam bahasa Arab mengatakan, militan telah masuk ke salah satu restoran di hotel yang juga merupakan hotel terbesar di Burkina Faso tersebut.

Menteri Luar Negeri Burkina Faso Alpha Barry mengungkapkan, pasukan keamanan sempat menge - pung Splendid Hotel dan menunggu perintah untuk memulai operasi menyelamatkan para sandera serta me - rebut kembali hotel. Barry mngatakan, pemerintah tak menyia-nyiakan kesempatan untuk meminta ban tuan dari pasukan khusus Prancis yang ditempatkan di negara itu.

Seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan, Prancis telah meminta pengawasan intelijen AS untuk mendukung pe ng - in taian di kota tersebut. Se tidaknya satu anggota militer AS di Burkina Faso memberi saran dan bantuan untuk membantu pasukan Prancis melakukan penyelamatan di hotel.

Ini adalah pertama kalinya militan melakukan serangan ke ibu kota Burkina Faso. Insiden ini mengikuti serangan me matikan di sebuah hotel mewah di Mali pada November lalu. Saat itu, dua penyerang menewaskan 20 orang, termasuk warga Rusia, Cina, dan AS.

Serangan di Ouagadougou dimu lai pada pertengahan malam. Sekitar pukul 23.00, suara tem bakan dan ledakan sempat mereda. Namun, Burkina Faso kemudian memberlakukan jam malam mulai pukul 23.00 hingga pukul 06.00.

Burkina Faso merupakan negara yang terletak di Afrika Barat. Negara ini telah mengalami kekacauan politik sejak Oktober 2014 saat Pre - siden Blaise Compaore digu ling kan dalam protes massal. 

(c23,ed:setyanavidita livikacansera)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement