Kamis 19 Nov 2015 17:00 WIB

Angin Puting Beliung Terjang Ngawi

Red:

NGAWI — Bencana alam angin pu ting beliung melanda wilayah Kabupaten Ngawi, Selasa (17/11) malam. Selain menimbulkan satu korban ji wa, angin puting beliung juga telah mem buat 13 rumah warga roboh dan ra tusan lainnya rusak.

Korban adalah Mbah Randinem (65 tahun) warga Desa Rejuno, Kecama tan Karangjati, Kabupaten Ngawi. Ia meninggal akibat tertimpa rerun tu han bangunan rumahnya saat hen dak menyelamatkan diri.

Anggota tim reaksi cepat BPBD Nga wi, Aries Tino Hermawan, menga takan wilayah yang terdampak angin puting beliung adalah lima desa di Kecamatan Bringin dan dua desa di Kecamatan Karangjati," ujarnya, Rabu (18/11).

Desa di Kecamatan Bringin yang ter landa angin puting beliung, di antaranya Desa Dero, Krompol, dan Sum ber Bening. Sedangkan di Karang jati, melanda Desa Rejuno dan Rejomulyo. Pihaknya mencatat, keru gian materil akibat angin puting beliung ini 13 rumah warga roboh dan ratusan lainnya rusak dengan kategori rusak ringan dan sedang.

Hingga kini, lanjut dia, BPBD Ngawi terus melakukan pendataan ru mah warga yang rusak. Sejumlah war ga di Desa Rejuno dan Rejo mulyo, Kecamatan Karangjati, juga masih bergotong-royong member sihkan ma terial bangunan rumah yang ru sak.

Sementara itu, tetangga korban, Susi Wuryandari, mengatakan Mbah Randinem sebenarnya sudah berlari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri saat rumahnya dihantam angin puting beliung. Namun, malangnya, ru mah janda tersebut roboh terlebih da hulu hingga rangka kayu teras jatuh dan mengenai leher bagian bela kang korban.

"Ia sudah sampai teras rumah. Na mun, tiba-tiba rangka kayu jatuh dan menimpa leher belakang Mbah Ran dimen. Ia langsung jatuh tertelung kup dan tertimpa runtuhan bangu nan lainnya," kata Susi.

Mbah Randinem langsung tewas di lokasi kejadian. Diduga, ia tewas akibat patah tulang leher bagian belakang setelah tertimpa kayu rangka te ras rumah. Korban kini sudah dima kamkan.

Pihak BPBD mengimbau warga untuk waspada saat hujan deras melan da disertai angin kencang. Hampir semua wilayah Ngawi rawan terjadi angin puting beliung saat musim hujan berlangsung. Terlebih di wilayah Kecamatan Karangjati, Bringin, Nga wi.

Sebelumnya di awal musim hujan, angin puting beliung juga melanda wilayah Desa Grudo, Kecamatan Ngawi. Bencana tersebut membuat satu bangunan sekolah dan pulu han rumah warga rusak.

Kepala SDN 2 Grudo Atik Utami, mengatakan angin puting beliung itu me rusakkan tiga ruang kelas yang ru sak, yakni kelas empat, kelas lima, dan kelas enam. Angin kencang disertai hujan deras melanda dua desa, yak ni Desa Grudo dan Desa Jururejo, Ke c amatan Ngawi, Nga wi. Akibatnya, gedung SDN 2 Grudo rusak parah karena tertimpa pohon setinggi lima meter yang tumbang. Beruntung, saat kejadian seluruh siswa dan guru sudah pulang.

"Kerusakannya cukup parah. Konstruksi bangunan sebelumnya me mang sudah lapuk karena usia, sehing ga saat tertimpa angin dan pohon, plafonnya langsung jatuh di ruang kelas. Untungnya kejadiannya sore sehingga guru dan siswa sudah pulang," ujar Atik.

Akibat kerusakan tersebut, proses belajar dan mengajar pada Jumat di hentikan. Para siswa dibantu guru se tempat lantas bergotong-royong mem bersihkan material bangunan yang runtuh di kelas. Tidak hanya merusak bangunan sekolah, angin puting beliung juga merusak pu luhan rumah warga termasuk kantor desa setempat. antara ed: yusuf assidiq

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement