Senin 30 Mar 2015 14:00 WIB

PTBA Bangun PLTU Rp 20,8 Triliun

Red:

PALEMBANG -- Menjelang rapat umum pemegang saham (RUPS) 2015, langkah PT Bukit Asam (PTBA) Tbk mewujudkan visi transformasi bisnis dari perusahaan pertambangan menjadi perusahaan energi segera terealisasi.

Kini BUMN tambang batu bara tersebut telah memiliki perusahaan energi atau power plant berupa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). "Ke depan, PTBA akan membangun beberapa PLTU. Saat ini PTBA sudah menyelesaikan pembangunan PLTU Banjasari dengan kapasitas 2 x 110 mw," kata Milawarma, direktur utama PTBA Tbk Milawarma, di Palembang, Ahad (29/3).

Menurut Milawarma,  sekarang PLTU Banjarsari yang terletak di Kabupaten Lahat sedang dalam tahap komisioning dan direncanakan pada April 2015 sudah bisa masuk ke dalam jaringan PLN.

Selain PLTU Banjasari, PTBA telah memiliki dua PLTU yang sudah beroperasi, yaitu PLTU Tanjung Enim dengan kapasitas 3 x 10 mw dan PLTU 2 x 8 mw. Kedua pembangkit ini listriknya selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri juga kelebihannya dijual ke PT PLN untuk digunakan masyarakat.

"PTBA sekarang tengah mempersiapkan tahap pembangunan konstruksi untuk PLTU Sumsel 8 dengan kapasitas 2 x 620 mw. Untuk pembangunannya PTBA mendapat pinjaman sebesar 1,2 miliar dolar AS dari The Export-Import Bank of China," ujar Milawarma.

Ia  menjelaskan, PTBA melalui anak perusahaan PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) telah menandatangani facility loan agreement (FLA) dengan The Export-Import Bank of China (CEXIM) di Beijing akhir pekan lalu. BUMN tambang batu bara tersebut mendapat pinjaman 1,20 miliar dolar AS atau sekitar Rp 15,6 triliun untuk membangun PLTU Banko Tengah atau Sumsel 8 dengan kapasitas 2 x 620 mw. PLTU tersebut berlokasi di Kabupaten Muara Enim.

Pinjaman yang dari CEXIM ke PT HBAP merupakan 75 persen dari total nilai proyek sebesar 1,59 miliar dolar AS  atau sekitar  Rp 20,8 triliun. "Sisanya sebesar 25 persen atau sekitar 400 juta dolar AS merupakan ekuiti dari PT HBAP," kata Milawarma.

PLTU Sumsel 8 merupakan PLTU mulut tambang yang dibangun PT Huadian Bukit Asam Power, anak perusahaan yang sahamnya 45 persen milik PTBA Tbk dan sisanya dimiliki China Huadian Hongkong Co Ltd (CHDHK).

Untuk memasok batu bara PLTU Sumsel 8, kata Milawarma, PTBA telah menyiapkan area tambang baru di Banko Tengah yang diproyeksikan sebagai pemasok batu bara untuk PLTU Sumsel 8 dengan perkiraan kebutuhan batu bara 5,4 juta ton per tahun.

PTBA memproyeksikan potensi penjualan daya listrik dari pembangunan PLTU Sumsel 8 sebesar Rp 4,83 triliun per tahun. Selain itu, PTBA juga akan memperoleh jaminan pembelian batu bara per tahun sekitar 5,4 juta ton, dengan perkiraan nilai pendapatan tahun pertama operasi mencapai Rp 1,64 triliun. "Kita targetkan PLTU Sumsel 8 ini sudah dapat beroperasi pada tahun 2018," ujar Milawarma. N ed: irwan kelana

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement