Kamis 26 Mar 2015 13:00 WIB

Dokter RSUD Banten Masuk Daftar Hitam BKD

Red:

SERANG--Puluhan dokter RSUD Banten yang sempat melakukan aksi mogok karena menuntut perbaikan manajemen RSUD Banten justru masuk ke dalam daftar hitam pegawai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten. Aksi mogok mereka dinilai mengganggu pelayanan rumah sakit yang baru beroperasi pada 2012 tersebut. "Mereka itu memiliki rasa kemanusiaan sangat rendah. Kalau memang ingin mundur, mundur saja, jangan melakukan tekanan ke RSUD dengan cara mogok," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banten Cepi S Alam, Rabu (25/3).

Pada Selasa (24/3), Sekretaris Daerah Pemprov Banten Kurdi Matin menyatakan, bakal memecat seluruh dokter spesialis yang melakukan aksi mogok. Kurdi mewacanakan segera melayangkan surat ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menggantikan posisi mereka. "Kita akan mengirimkan surat ke Kemenkes agar dokter spesialis yang banyak nganggur di sana dikirimkan untuk membantu RSUD Banten," kata Kurdi, Selasa (24/3).

Ihwal hak-hak insentif para dokter spesialis, Kurdi mengklaim sudah membayarkan selama tiga bulan. Bahkan, kata dia, ia sudah menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) RSUD Banten Sigit Wardojo yang kini masih menjabat sebagai kepala Dinas Kesehatan Banten. "Hak mereka sudah kita bayarkan semuanya dan Pak Sigit harus menunaikan apa yang sudah menjadi keputusan," kata Kurdi.

Pernyataan pihak Pemprov Banten ini membuat terkejut para dokter spesialis yang melakukan aksi mogok. Para dokter menyatakan, aksi mogok mereka dilakukan karena puncak kekesalan mereka atas buruknya manajemen RSUD Banten. "Berarti memang tak ada good will. Tidak usah tunggu dipecat, sekarang saja sudah banyak yang resign," kata seorang dokter yang enggan menyebutkan identitasnya, Rabu (25/3).

Menurut dokter itu, RSUD Banten akan kesulitan merekrut dokter spesialis. "Tentu merupakan kerugian bagi RSUD Banten. Bagi kita tidak masalah, yang penting tunaikan kewajiban RS yang harus diberikan kepada dokter karena dokter sudah menunaikan kewajiban selama tiga bulan tanpa kompensasi," ujarnya. Aksi mogok para dokter terjadi pada awal pekan lalu. Selain tiga bulan insentif para dokter belum dibayarkan oleh pihak manajemen, aksi mogok juga didasari atas buruknya pengelolaan RSUD Banten. n c81 ed: andri saubani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement