Selasa 03 Mar 2015 13:57 WIB

Makassar Siapkan Energi dari Pengolahan Sampah

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal  mengatakan, tempat pembuangan sampah (TPA) Antang yang merupakan tempat pembuangan terbesar di Makassar hanya dijadikan sebagai tempat bertumpuknya sampah. Pengolahan sampah di TPA tersebut pun belum dilakukan secara maksimal.

Untuk itu Pemkot Makassar saat ini tengah melakukan pembicaraan untuk membangun teknologi sumber energi dari tumpukan sampah. "Kita sudah mulai membicarakan hal ini dengan pihak swasta serta negara Denmark untuk teknologi yang bakal dipakai," ujar dia, Senin (2/3).

Pria yang akrab disapa Deng Ical ini menyebut, lahan 14 hektare (ha) di TPA Antang sangat luas dan cocok dijadikan sumber energi terbarukan. TPA Antang sendiri saat ini masih menggunakan teknologi open dumping, di mana sampah dibuang di TPA tanpa adanya perlakuan apa pun.

Hal ini membuat sampah semakin menumpuk dan dapat memberikan dampak bagi lingkungan. Untuk itu, menurut Deng Ical, agar lebih ramah lingkungan dan lebih produktif, TPA Antang akan dijadikan sebagai salah satu sumber energi yakni sebagai pembangkit listrik dengan mengganti cara open dumping dengan teknologi sistem landfill.

Pihak dari Denmark sendiri telah menyampaikan akan datang ke Makassar dalam waktu dekat untuk melihat kondisi TPA Antang serta melakukan pembelajaran mengenai apa saja yang telah dilakukan Pemkot Makassar guna menanggulangi sampah di kota mereka. Perusahaan swasta Nusantara Infrastruktur juga telah memberikan data-data terkait kondisi TPA untuk dipelajari pihak Denmark.

Namun, dia menegaskan, pembuatan sumber listrik dari pengolahan sampah ini belum bisa direalisasikan tahun ini karena butuh persiapan matang, baik dalam pendanaan maupun pembangunan kawasan tersebut. "Kita harap tahun depan sudah bisa berjalan. Tapi, tahun ini kita terus upayakan pengerjaannya," lanjutnya.

Sementara untuk mengantisipasi kondisi TPA Antang yang mulai minim lahan dalam menampung sampah masyarakat Kota Makassar, Deng Ical mengungkapkan, telah menggenjot pembentukan bank sampah yang kini telah mencapai 104 bank sampah. Bahkan, kawasan di daerah pulau pun akan segera dibangun bank sampah agar masyarakat di sekitar pulau tidak mencemari lingkungan, terutama daerah laut.

"Sebagai pengendalian awal, digenjot pada bank sampah, karena selain mampu memberikan nilai ekonomi juga sebagai penggerak partisipasi masyarakat untuk lebih peduli pada lingkungannya," tambah Ical.

Langkah selanjutnya, Pemkot sedang menyiapkan TPA cadangan yang dilokasikan berada di Kecamatan Tamalanrea dengan luas lahan 10 hektare. Meski memiliki lahan luas, Ical justru berharap masyarakat bisa meminimalisir sampah sampai ke TPA. rep: Debbie Sutrisno ed: Muhammad Hafil

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement