Senin 26 Jan 2015 13:00 WIB

Banjir Rendam Lima Desa di Pesawaran

Red:

BANDAR LAMPUNG — Hujan yang mengguyur Lampung telah merendam lima desa di dua kecamatan Kabupaten Pesawaran pada Ahad (25/1). Banjir merendam lima desa, yakni Desa Padangratu (Kecamatan Gedongtataan), Desa Padangmanis, Desa Banjarnegeri, Desa Baturaja, dan Desa Sindanggarut (Kecamatan Waylima). Air berasal dari Sungai Padangratu yang meluap karena derasnya hujan.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun warga mulai menderita beragam penyakit akibat krisis air bersih. Penyakit, seperti gatal dan diare, mulai dirasakan warga. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesawaran pun terpaksa mendirikan posko kesehatan. Selain itu, pihak pemkab juga memfungsikan pusat kesehatan desa (puskesdes). "Kami juga mengoptimalkan seluruh puskesdes terdekat untuk melayani kesehatan warga," ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran, Widodo, Sabtu (24/1).

Menurutnya, posko kesehatan tersebut dibuka untuk tujuh hari ke depan. Namun, untuk puskesdes, akan tetap melayani sampai kondisi kesehatan masyarakat benar-benar aman. Obat-obatan pun telah disiapkan di posko dan puskesdes setempat. "Umumnya, jika banjir begini, warga rawan terserang penyakit diare. Karena itu, air bersih pun telah disiapkan pemkab untuk membantu warga," kata Widodo.

Tiga Desa di Kecamatan Tanjungpura, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, hingga kemarin juga masih terendam banjir dengan ketinggian air mencapai sekitar 50 cm. Desa yang masih terendam banjir, yaitu Desa Pekubuan, Desa Lalang, dan Desa Pantai Cermin. "Banjir masih merendam tiga desa yang ada di Kecamatan Tanjungpura," ujar Camat Tanjungpura, Surianto, Ahad.

Menurut Surianto, masih ada warganya yang mengungsi akibat rumahnya terendam banjir. Ia memerinci ada 2.298 rumah warga yang terendam. Dari jumlah itu, 1.983 rumah terletak di Desa Pekubuan, 205 rumah di Desa Lalang, dan 200 rumah di Desa Pantai Cermin.

Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatra Utara (BPBD Sumut) Irwan Syahri menyebutkan ada beberapa desa yang banjirnya sudah surut dan saat ini aktivitas warga sudah normal kembali. Wilayah yang banjirnya telah surut, yakni di Kecamatan Batang Serangan, Kecamatan Wampu, Kecamatan Sawit Seberang, dan Kecamatan Hinai. "Hanya tingal di Kecamatan Tanjungpura saja ada desa yang masih terendam banjir karena air belum juga surut."

Akibat bencana banjir, tanaman hortikultura di beberapa kecamatan, Kabupaten Langkat, mengalami gagal panen. "Ada tanaman hortikultura petani yang mengalami puso atau gagal panen karena banjir," kata Kordinator Pengamat Hama Tanaman, Dinas Pertanian Kabupaten Langkat, Miswandi, kemarin.

Tanaman hortikultura yang mengalami gagal panen, seperti kacang panjang di Kecamatan Hinai dan Kecamatan Padang Tualang seluas 1,5 hektare. Selain itu, mentimun di Kecamatan Padang Tualang seluas 0,5 hektare, tanaman cabai seluas 1,5 hektare di Kecamatan Hinai dan Wampu, serta tanaman terong seluas 0,5 hektare di Kecamatan Padang Tualang juga terendam banjir. "Usia tanaman yang terkena puso itu antara 20-70 hari," ujarnya. rep: Mursalin Yasland antara ed: Andri Saubani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement