Selasa 15 Jul 2014 14:30 WIB

Sumur Meledak, Warga Mengungsi

Red:

PALEMBANG — Sepekan la manya, semburan api dari sumur minyak West Belani 8, Lapangan West Belani, Blok Merangin II, yang dioperasikan kontraktor kon trak kerja sama (kontraktor KKS) PT Sele Raya Merangin II belum padam. Warga yang berada di sekitar sumur minyak diungsi kan lantaran kebakaran tersebut.

Kepala perwakilan SKK Migas Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel) Tirat Sambu Ichtijar, Senin (14/7), mengatakan, menurut la por an PT Sele Raya Merangin II, ada empat kepala keluarga yang sudah mereka ungsikan. Rumah warga yang mengungsi ini berjarak sekitar 300 meter dari lokasi sumur minyak yang kini terbakar. "Mereka diungsikan perusahaan yang menjadi tanggung jawab perusahaan," katanya.

Hingga Senin (14/7), selain semburan api, dari dalam sumur juga terlontar butiran-butiran halus seperti pasir berwarna hitam keputih-putihan. Butiran-butiran yang terlempar ke udara tersebut lalu menyebar mencapai radius lebih dari 500 meter dari lokasi sumur. "Semburan api pada sumur minyak PT Sele Raya Merangin II sampai hari ini belum tertangani. Api masih menyembur dari dalam sumur," kata Tirat Sambu.

Menurutnya, PT Sele Raya sudah mendatangkan tenaga ahli dari Amerika Serikat. "Tim ini su dah datang ke lokasi, namun me re ka belum bisa menangani karena peralatan yang mereka bawa bu kan untuk mengatasi kasus yang sekarang terjadi. Mereka belum menanganinya karena takut akan ga gal," katanya.

Sumur West Belani 8, La pang an West Belani, Blok Merangin II, yang berada di Desa Belani, Ke camatan Bingin Teluk, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Su matra Selatan (Sumsel), mele dak dan terbakar pada 7 Juli 2014. Se telah peristiwa itu, manajemen PT Sele Raya Merangin II langsung melaporkan peristiwa yang terjadi di Desa Belani ke SKK Migas. Menurut saksi mata, api yang membakar sumur minyak tersebut cukup besar dan membubung ting gi ke udara. Kobarannya bisa ter lihat dari jarak lebih dari 10 kilo meter.

PT Seleraya Merangin sebagai KKKS selain mengusahakan mi nyak di blok Merangin II, di Su matra Selatan, perusahaan ini ju ga mengeksplorasi minyak di Blok Belida dengan nama perusahaan PT Sele Raya Belida.

Pascaledakan sumur, sejumlah warga Desa Belani dilaporkan mu lai khawatir dan cemas. Walau jarak rumah mereka tinggal cukup jauh dari lokasi sumur yang terba kar, mereka tetap merasakan uda ra panas dari kobaran api. Beberapa warga juga sudah me ngeluh kesehatannya terganggu. Ada warga yang merasakan mu al, kepala pusing, dan ada yang terserang diare.

Terisolasi

Warga mendesak pihak per usaha an segera memadamkan sem buran api dari sumur minyak West Belani 8, Lapangan West Be lani, Blok Merangin II. Warga juga meminta perusahaan membuka ja lan alternatif yang bisa dilalui war ga untuk keluar desa. Sebab, ja lan yang saat ini digunakan lo ka si nya dekat dengan semburan api. Hal itu menyebabkan Desa Be lani terisolasi.

Pekan lalu, Pejabat Bupati Mu sirawas Utara Akisropi Ayub, melalui Kepala Bagian Hubungan Ma syarakat, Sunardin, di Musira was Utara, mengatakan, jalan ter pak sa ditutup karena melewati lo kasi sumur bor yang masih berkobar. Sedangkan, jalan alternatif ke wilayah itu menggunakan jalan la ma yang saat ini masih dalam pe ngerjaan.

"Kami mengimbau kepada ma syarakat Desa Belani untuk ti dak melewati jalan yang tengah di tutup tersebut karena sangat ra wan akan kecelakaan. Sedangkan, sekitar lokasi sumber ledakan ma sih dipasang dua garis polisi yang membentang di jalan menuju su mur bor minyak itu," katanya.

Desa Belani berjarak sekitar 2,5 kilometer dari lokasi ledakan. Saat ledakan pertama, beberapa batu dari sumur itu sampai ke desa tersebut, sedangkan cahaya api terlihat membubung tinggi pa da malam hari. Dampak ledakan tersebut menghanguskan sejumlah alat berat perusahaan, termasuk tanki solar yang berisi bahan ba kar yang juga dilalap api. Sem buran api berpotensi menjangkau gudang bahan peledak perusahaan yang jaraknya sekitar tiga kilometer dari lokasi semburan tersebut. rep:maspriel aries/ antara ed: fitriyan zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement