Senin 16 Jan 2017 14:00 WIB

Workshop Parenting’ Tambah Kapasitas Pengasuhan Anak Autis

Red:

YOGYAKARTA -- Guna meningkat kan pemahaman masyarakat terhadap pola pengasuhan anak berkebutuhan khusus (ABK), Nasyiatul Aisyiyah (NA) Yogyakarta menggelar Workshop Pa ren ting Anak Autis. Acara yang dis e leng garakan di Kantor PP Muhamma di yah Jalan Cik Ditiro Yogyakarta ini berlangsung selama dua hari, yakni Sabtu dan Ahad (14-15/1).

Dalam sambutannya, Wakil Ketua Nashiatul Aisyiyah Kota Yogyakarta, Anisa Khoiriyah, menyampaikan acara ini dilaksanakan untuk memberi pema haman agar orang tua dan guru mampu menerapkan pengasuhan Islami pada anak-anak autis. Ini sebagai salah satu upaya kami untuk mengawal pendidi kan anak berkebu tuhan khusus, kata nya.

Adapun peserta yang ikut dalam kegiatan kali ini berasal dari berbagai daerah, termasuk dari luar DIY. Mereka terdiri dari berbagai elemen masyara kat, meliputi orang tua ABK, guru pen damping anak autis, dan mahasiswa.

Anisa berharap, peserta dapat menambah kapasitas keilmuan dan kemampuannya dalam menjalankan aktivitas pengasuhan pada anak autis. Semoga peserta, pendidik, dan orang tua memperoleh manfaat dari kegiatan ini, ujar Anisa.

Sementara itu, Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Yogyakarta, Tri Krirana Muslidatun yang turut hadir menyampaikan, kegiatan workshop ini sangat dibutuhkan. Pasalnya saat ini keberadaan anak autis cukup banyak.

Autis ini bukan penyakit. Hanya saja proses tumbuh kembang anak berbeda. Dia mengalami gangguan jaringan otak sehingga berakibat pada pola interaksi sosial yang berbeda. Jadi yang berbeda hanya pola komuni kasinya saja, ujar Tri, menegaskan.

Meski demikian ia meyakini anak autis tetap dapat menjalani kehidupan secara mandiri. Asalkan diberi pendam pingan yang tepat. Menurutnya, pola pe ngasuhan yang paling tepat untuk diterapkan pada anak autis adalah melalui pendekatan keimanan.

Sebab anak autis cenderung memiliki ruang kehidupan yang bersifat abstrak. Ia berharap, setelah mengikuti work shop, peserta mampu menyelamatkan anak autis di lingkungannya masing-masing. Karena selama ini, masyarakat umum cenderung menyudut kan anak-anak autis, dan malah tidak memberi ruang pada mereka untuk berkembang.  ed : yusuf assidiq

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement