Jumat 06 Jan 2017 11:00 WIB

Menengok Wisata Halal Balkan

Red:

Bicara wisata halal, umumnya pelancong Muslim Indonesia lebih mengenal kawasan Eropa Barat (Prancis, Belanda, Belgia, Jerman, dan Italia), Spanyol, Turki, Mesir, dan Masjid al-Aqsha. Pelancong Muslim Indonesia masih kurang melirik kawasan Balkan. "Padahal Balkan, bagi traveller umum atau wisatawan konvesional, merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang sangat diminati," kata Manajer Penjualan Happy Tours Anggie A Moershid kepada Republika, pekan lalu.

Kawasan Balkan yang terletak di Eropa Tenggara mencakup negara-negara, seperti Albania, Bosnia dan Herzegovina, Bulgaria, Kroasia, Montenegro,  Yunani, Republik Makedonia, Serbia, dan sebagian Turki. "Negara-negara tersebut mempunyai banyak tempat dan objek wisata yang layak dikunjungi oleh wisatawan Muslim. Termasuk ke dalamnya masjid dan tempat-tempat Islam bersejarah," kata Anggie.

Anggie menambahkan, di negara-negara kawasan Balkan, banyak kota tua yang sangat menarik untuk dikunjungi. Juga banyak kedai kopi yang menarik. "Selain itu, banyak suvenir khas yang mungkin tidak bisa didapatkan di kawasan lain, khususnya Eropa Barat," tutur Anggie.

Menurut Chairman Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) Priyadi Abadi, kawasan Balkan sangat cocok bagi wisatawan yang sudah matang, berusia 45 tahun ke atas. "Tentu saja, jangan mencari tas merek Hermes atau Prada di Balkan. Tapi, carilah suvenir yang khas negara-negara di kawasan tersebut, merek lokal dengan kualitas yang sangat bagus," tutur Priyadi.

Direktur 8Cit Network Olif mengatakan, dengan kekayaan budaya, kota tua, dan pemandangan alam yang indah, ada beberapa segmen pasar wisata di kawasan Balkan. "Komunitas fotografi, penikmat kopi, pasangan yang melakukan bulan madu kedua, dan pasangan yang ingin mengambil foto-foto pre-wedding, sangat cocok kalau berkunjung ke Balkan," kata Olif yang juga dikenal sebagai Madame Coffee.

Selain itu, kata Olif, mereka yang senang menikmati kuliner juga akan dimanjakan manakala berwisata ke kawasan Balkan. "Balkan terletak di Semenanjung Laut Adriatik. Menu utama di sini umumnya seafood. Yang paling terkenal adalah masakan guritanya," tutur Olif.

Masih ada segmen lainnya yang juga tak kalah penting. "Wisata Balkan sangat cocok untuk Muslim trip, terutama untuk menapaki kembali jejak sejarah Islam dan masjid-masjid," papar Olif.

Hal senada diungkaplan Owner Izzawisata Muslim,  Ahmad Buchory  Muslim. "Banyak hal positif yang perlu kita gali terkait Balkan, khususnya terkait kesultanan  Ottoman. Banyak jejak sejarah Islam di sana. Banyak potensi terpendam yang perlu ditadaburi di Balkan," kata Ahmad Buchory Muslim.

Buchory menambahkan, salah satu tempat yang perlu dikunjungi di kawasan Balkan adalah Masjid HM Soeharto di Bosnia. "Juga, tempat kelahiran Syekh Nashiruddin al-Albani, salah seorang ulama hadis terkemuka di abad modern ini," tutur Buchory yang juga khatib Istana Kepresidenan dan Istana Wapres.

Priyadi Abadi mengatakan, IITCF selama ini aktif menggelar pelatihan wisata Muslim  (educational trip) bagi para pemilik travel Islam, tour planner, tour leader, dan tour consultant. "Kami telah menggelar pelatihan ke kawasan Eropa Barat dua kali, Taiwan, dan Turki. Kami ingin memperluas educational trip tersebut ke kawasan Balkan.  IITCF bekerja sama dengan Happy Tours menggelar Balkan Moslem Trip, 1-13  Maret 2017," ujar Priyadi.

Trip tersebut meliputi kota-kota, antara lain, Vienna, Bratislava, Bled, Zagreb, Split, Sarajevo, Dubrovnik, Budva, dan Tirana. "Agar perjalanan ini lebih bermakna, kami mengajak  Habiburrahman El Shirazy, novelis, budayawan, ketua Komisi Seni Budaya MUI Pusat, untuk menjadi pendamping selama trip tersebut," papar Priyadi.

Priyadi menyebutkan, Balkan Moslem Trip tersebut sengaja dibagi dua kelompok. "Ada kelompok umum, dan ada pula kelompok pelatihan," kata Priyadi Abadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement