Kamis 12 Mar 2015 15:00 WIB

Netanyahu Pesimistis Menang di Pemilu

Red:

YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mulai pesismitis menghadapi pemilihan umum pada pekan depan.  Netanyahu mengatakan, ia melihat suatu "bahaya nyata" bahwa kemungkinan akan kalah dalam pemilihan. Ia menuding, internasional terlibat dalam upaya menjatuhkannya.

"Ada sebuah bahaya nyata," ujar pemimpin sayap kanan yang sudah memimpin Israel sejak 2009 itu saat berkampanye di utara Tel Aviv, Selasa (10/3).

Media Israel menyebut, kunjungan Netanyahu ke utara Tel Aviv tak direncanakan sebelumnya. Netanyahu berupaya mencari dukungan dan meyakinkan simpatisannya menjelang pemilu pada 17 Maret.

Netanyahu meyakini, meski ada kemungkinan kalah, hasil pemilu masih belum bisa ditebak. 

Salah satu kandidat kuat yang bakal mengalahkan Netanyahu, yakni Isaac Herzog. Ia merupakan kandidat dari partai sayap kiri tengah, Partai Persatuan Zionis. Persaingan di antara keduanya diperkirakan akan berlangsung ketat.

Netanyahu mengatakan, bila terpilih, Hezorg akan melakukan kesepakatan baru dengan Palestina dan akan membagi Kota Yerusalem dan mengembalikan wilayah tersebut ke Palestina.

Bahkan, lanjut Netanyahu, rivalnya itu juga akan menghidupkan kembali negosiasi dengan Palestina setelah gagal pada April tahun lalu meski telah dimediasi oleh AS.

Radio Israel sebelumnya juga menyiarkan komentar Netanyahu yang ia keluarkan pada Senin (9/3). Dalam pernyataaan kepada sejumlah aktivis, Netanyahu mengatakan, persaingan akan berlangsung ketat. 

Tidak ada satu pun yang bisa menjamin kemenangan. Ia pun menyinggung soal upaya internasional untuk menggulingkan pemerintahan Partai Likud.

Radio itu mengartikan internasional dimaksud, yakni bantuan asing kepada kelompok advokasi yang ingin perubahan pada pemerintahan Israel. 

Menurut hasil jajak pendapat terakhir, Netanyahu dan Herzog akan bersaing ketat. Namun, para pengamat politik mengatakan, Netanyahu memiliki kesempatan lebih baik untuk membentuk koalisi pemerintahan dibanding rivalnya.

Herzog mengatakan di radio Israel bahwa menjelang pemilu Netanyahu merasa tertekan dan menembak ke semua arah.

Netanyahu menjadi berita utama di AS, pekan lalu, saat memberikan pidato di depan Kongres Republik AS tanpa berkonsultasi terlebih dahulu pada Gedung Putih.

Banyak yang menuduh bahwa Netanyahu mencoba ikut campur dalam politik dalam negeri AS.

Sementara, Partai Republik di lain pihak hendak memberikan dukungan tidak langsung pada Netanyahu menjelang pemilu Israel. Jika Partai Likud dan koalisi menang maka Netanyahu akan menjabat sebagai perdana menteri untuk periode keempat.

n reuters/c07 ed: teguh firmansyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement