Selasa 18 Nov 2014 11:00 WIB

leisure community- Waste4Change, Kampanye Zero Waste

Red:

Gelaran Jakarta Fashion Week 2015 (JFW) merupakan salah satu pekan mode yang paling ditunggu pencinta fashion. Di antara gemerlap perhelatan, ada gunungan sampah yang dihasilkan. Melihat adanya imbas sampah tersebut, The Body Shop Indonesia bersama pihak penyelenggara dan organisasi Waste4Change melakukan satu gebrakan. Sampah dari acara JFW 2015 mereka kelola agar tempat penyelenggaraan tidak kotor dengan sampah yang berceceran. Kampanye zero waste pun digaungkan agar para pengunjung sadar untuk menjaga kebersihan lingkungan. "Ini salah satu bentuk kepedulian kami menyambung kampanye Protect The Planet," kata Group Head of Corporate Communication The Body Shop Indonesia Rika Anggraini.

Puluhan ribu pengunjung yang memadati JFW pun terlibat dalam aksi positif tersebut. Mereka pun mengenal program zero waste dengan cara recycle dan upcycle sampah. "Bekerja sama dengan para desainer dan pencinta fashion, kampanye zero waste kami harap bisa menyentuh masyarakat yang lebih luas lagi," kata Direktur Waste4Change M Bijaksana Junerosano.

Selama JFW 2015, Waste4Change melakukan waste management dengan memfasilitasi pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan sampah di 10 titik yang tersebar di area JFW 2015. Dalam sepekan terkumpul sekitar 31,5 ton sampah. Secara keseluruhan, sampah terdiri atas kertas, plastik, styrofoam, hingga sampah membusuk, seperti sisa makanan. Sekitar 35 persen merupakan sampah kertas, 40 persen sampah tidak membusuk, dan sisanya termasuk kategori sampah membusuk. Manajemen sampah yang dilakukan Waste4Change diyakini dapat mengurangi limbah sampah yang ada. Nantinya sampah-sampah yang sudah terkumpul akan diolah untuk didaur ulang.

Waste4Change melakukan daur ulang dan pengolahan sampah sendiri melalui sorting center yang berada di Bekasi, Jawa Barat. Sebanyak 210 kilogram sampah kertas setara dengan 85 rim kertas A4 80 gram. Untuk daur ulang 240 kilogram sampah plastik dapat menghemat penggunaan bensin sebanyak 240 galon. Sementara itu, 150 kilogram sampah membusuk mampu menghasilkan 100 kilogram kompos. The Body Shop Indonesia juga melakukan pengolahan dengan mencacah sampah, seperti botol plastik, untuk dijual kepada pengepul. Selain itu, juga menggandeng tiga desainer Tanah Air, salah satunya Lenny Agustin, untuk mengolah sampah tersebut menjadi produk fashion berupa aksesori.

Setiap harinya masyarakat Indonesia menyampah 700 lembar kantong plastik per orang. Jumlah sampah Indonesia mencapai 130 ribu ton per hari. Jumlah yang cukup banyak untuk diolah. Perlu adanya perubahan untuk membuat Indonesia menjadi setingkat lebih maju dalam pengelolaan sampahnya. "Sampah itu tidak cukup hanya dibuang, tetapi ada pihak yang memerlukannya dan bisa mengolahnya," kata Junerosano.

Masyarakat harus mulai bisa memilah antara sampah yang masih bisa diolah dan tidak. Perilaku tersebut tidak hanya membantu Indonesia menjadi lebih bersih, tapi juga bisa membuat peluang bisnis baru. ed: reiny dwinanda

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement