JAKARTA - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Prof Dr Nasaruddin Umar menyatakan siap ditempatkan sebagai jongos (pesuruh) sekalipun untuk ikut mengurus komunitas One Day One Juz (ODOJ). Sebab, gerakan cinta membaca Alquran perlu digencarkan dan disosialisasikan.
Hal itu dikatakan Wamenag ketika menerima komunitas ODOJ di ruang kerjanya di Jakarta, Rabu (23/4). Komunitas ODOJ menemui Wamenag terkait rencana Grand Launching ODOJ pada 4 Mei mendatang di Masjid Istiqlal, Jakarta. Para anggota ODOJ meminta Wamenag untuk membuka peluncuran tersebut sekaligus duduk sebagai penasihat dalam komunitas itu.
Wamenag pun menyatakan kesediaannya untuk meluncurkan ODOJ dan menjabat sebagai penasihat komunitas itu. “Mau dijadikan jongos juga boleh,” ujarnya.
Ketua Pelaksana Grand Launching ODOJ Haidar melaporkan kepada Wamenag bahwa komunitas tersebut diprakarsai oleh alumni Rumah Qur'an di Depok, Jawa Barat. Setelah soft launching pada September 2013, jumlah anggota komunitas terus meningkat dan saat ini sudah mencapai 92.600 orang dari seluruh Indonesia dan mancanegara, seperti Australia, Hong Kong, Qatar, AS, Jepang, Turki, dan Singapura.
Menurut Wamenag, gerakan cinta Alquran melalui komunitas ODOJ perlu disosialisasikan, mulai dari lapisan bawah hingga pejabat tinggi seperti presiden. “Dengan membiasakan membaca Alquran, diharapkan manusia menjadi suci. Jika melakukan perbuatan dosa, segera bertobat dalam arti sebenarnya.” n antara ed: wachidah handasah