Selasa 01 Apr 2014 12:13 WIB

Hak Pilih Buta Aksara Terancam

Pemilu 2014
Foto: republika.co.id
Pemilu 2014

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pengamat Hukum dan Politik Universitas Nusa Cendana Kupang, Nicolaus Pira Bunga, menilai hak pilih para pemilih yang belum bisa membaca terancam pada Pemilu 2014. Ia meminta KPU menyediakan pendampingan untuk memastikan pemenuhan hak pilih para buta aksara.

Ia mengatakan bahwa konsep kertas suara pemilu legislatif yang tidak menampilkan gambar/foto caleg dan hanya nomor urut membawa persoalan tersendiri bagi pemilih buta huruf. “Tidak adanya foto pada kertas suara pemilihan legislatif itu dikhawatirkan akan menyulitkan pemilih yang buta aksara, termasuk tunanetra serta lanjut usia dapat menyulitkan mereka untuk memilih calon legislatif yang diinginkan,” katanya di Kupang, Senin (31/3).

Nicolaus menilai perlu ada solusi bagi mereka yang tidak dapat membaca dan tinggal di pedalaman serta telah terdaftar sebagai pemilih untuk melaksanakan hak politiknya pada hari pencoblosan. Ia mengaungkapkan kesulitan memilih bagi penderita tunanetra dan buta aksara pada saat pemilu itu bisa menimbulkan beberapa dampak, di antaranya ketidakpastian melaksanakan hak politiknya dengan baik.

“Karena tidak dapat melaksanakan haknya dengan baik maka akan merusak surat suara dan dengan demikian jumlah pemilih yang dapat memilih dengan baik pun dapat berkurang berpengaruh terhadap tingkat keterpilihan seorang caleg,” katanya. n antara ed: fitriyan zamzami

Informasi dan berita lain selengkapnya silakan dibaca di Republika, terimakasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement