Ahad 16 Feb 2014 13:29 WIB
Perpecahan yang terjadi di kalangan umat Islam hanya akan berbuah kerugian dan kegagalan.

Umat Jauh dari Alquran

Sejumlah anak membaca Alquran.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Puji kurniasari
Sejumlah anak membaca Alquran. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT -- Imam dan khatib Masjidil Haram Syekh Saleh bin Mohamed bin Taleb menegaskan, Alquran adalah sumber inspirasi umat Islam. Menurutnya, dalam Alquran terkandung petunjuk yang mencakup semua bidang kehidupan, seperti politik, agama, dan budaya.

'Saat ini banyak terjadi perpecahan karena umat jauh dari Alquran,'' ujar Syekh Saleh dalam Konferensi Internasional Studi Alquran yang diselenggarakan Pusat Studi Al-Qur'an (PSQ) bertepatan dengan milad ke-70 Prof M Quraish Shihab di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (15/2).

Padahal, menurut dia, Alquran telah memperingatkan agar umat Islam berpegang teguh kepada Alquran dan tidak bercerai-berai. Syekh Saleh mengingatkan, perpecahan yang terjadi di kalangan umat Islam hanya akan berbuah kerugian dan kegagalan.

Syekh Saleh pun menyerukan pentingnya mempelajari dan mendekatkan diri dengan Alquran. "Alquran bukan cu ma untuk dibaca, tapi direnungkan ayat-ayatnya,'' tegasnya. Pihaknya sangat mendukung upaya studi Alquran seperti yang sedang dilakukan PSQ.

Menurut dia, tafsir yang baik adalah yang bisa dijelaskan oleh Alquran sendiri. Syekh Saleh mengimbau agar umat Islam mencari tafsir dari ulama yang betul-betul berpegang teguh kepada Alquran. `'Mengetahui asbabun nuzul sangat penting dalam menafsirkan Alquran,'' ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, pendiri PSQ Prof M Quraish Shihab menuturkan, masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, dan budaya yang berbeda. Ia mengaku bermimpi nilai-nilai Alquran diterapkan dalam masyarakat yang majemuk tersebut. Quraish berpendapat setiap manusia mempunyai hak menyampaikan pendapat. "Semua pendapat yang bertanggung jawab harus dihormati. Namun, peng- hormatan itu tidak mutlak disetujui," ujar Quraish. Ia berharap dukungan dari semua pihak sehingga cita-cita un tuk membumikan Alquran bisa terwujud.

Wakil Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar mengaku bersyukur dengan hadirnya Quraish Shihab sebagai seorang ilmuwan Muslim yang giat memperkenalkan Alquran kepada masyarakat Indonesia yang berlapis-lapis. Ia menilai, pemikiran Quraish yang moderat cocok untuk diterapkan dalam masyarakat Indonesia yang plural.

Nasaruddin yang juga menjabat se bagai wakil direktur PSQ menjelas kan, aga ma ada untuk memberi tuntunan ke - pada masyarakat. Namun, agama dan re - a litas kini bagaikan hidup berdiri sendiri."Split personalityseperti ini dapat melahirkan gerakan keras," paparnya. Contoh kepribadian ganda itu bisa dilihat pada sosok seorang haji yang tetap saja menyerobot hak orang lain. Ironisnya, masyarakat cenderung tidak peduli. Bahkan, masyarakat menganggap seorang saleh tapi kikir sebagai suatu hal yang lumrah.

Tindakan tersebut dianggap wajar dan seolah mendapat legitimasi dari masyarakat. Nasaruddin menganggap ada hal yang salah dari sisi teologis. "Pembumian Alquran perlu untuk memanusiakan manusia. Alquran adalah surat un dangan Tuhan bagi manusia untuk kem bali ke kampung halamannya di surga," ujarnya.

Seminar Internasional Alquran yang digelar PSQ berlangsung pada 15-16 Februari 2014. Sebanyak delapan akademisi dari dalam dan luar negeri menjadi pembicara dalam konferensi yang diikuti sekitar 700 peserta itu.

Seminar itu mengusung tema "Membumikan Al-Qur'an: Menuju Studi Qur'an yang Transformatif". Acara ter - bagi dalam dua sesi. Sesi pertama mem- bahas isu "Challenges of Quranic Studies in Global Era". Sesi kedua bertema "Tafsir Studies in Southeast Asia".

Pada hari kedua, dipresentasikan 70 makalah secara pararel dalam sembilan kelas. n ani nursalikah ed:heri ruslan

Informasi dan berita lainnya silakan dibaca di Republika, terimakasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement