Senin 29 Jul 2013 08:49 WIB
Jalur Mudik

Jalur Mudik Belum Bebas Kriminalitas

Aparat kepolisian menempatkan penembak jitu di Jalur Tengkorak Pantura. (ilustrasi)
Foto: www.afikpoenyacerita.blogspot.com
Aparat kepolisian menempatkan penembak jitu di Jalur Tengkorak Pantura. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Aksi kriminalitas tak mengenal tempat. Pemudik menjadi sasaran empuk pelaku kejahatan di sejumlah titik rawan. Pelaku menggunakan berbagai motif dalam menjalankan aksinya, seperti perampokan dan pungutan liar di jalur mudik.

Pemudik pada tiga jalan lintas Sumatra wilayah Lampung harus waspada di puluhan titik rawan. Hingga Ahad (28/7), Polda Lampung menyebutkan ada sedikitnya 32 titik rawan tersebar di kabupaten dan kota yang dilalui jalan lintas tengah, jalan lintas timur, dan jalan lintas barat Lampung-Palembang atau Lampung-Bengkulu.

"Sejumlah titik rawan kriminalitas mulai dari Pelabuhan Bakauheni hingga perbatasan Lampung-Sumatra Selatan dan Lampung-Bengkulu," kata Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih, kemarin. Di jalan lintas barat, pemudik perlu mewaspadai Tanjakan Manula, Bengkunat-Belimbing wilayah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Wilayah ini jalurnya perbukitan, hutan, dan sepi.

Di Kabupaten Waykanan, titik rawan berada di Kilometer 169 hingga 170 Banjarmasin, Lampung Barat, Desa Sumberjaya, berbatasan dengan Lampung Utara. Di Lampung Selatan, yakni di sekitar pasar Natar, Kalianda, hingga Pelabuhan Bakauheni. Wilayah ini sering terjadi perampokan.

Pemudik yang melalui Jalan Tol Cipularang, Jawa Barat (Jabar), juga menjadi lokasi rawan kriminalitas. Polres Purwakarta, Jabar, mengimbau pemudik berhati-hati, terutama di tempat peristirahatan (rest area). Alasannya, di tempat peristirahatan itu rawan terjadi tindak pencurian.

Kapolres Purwakarta AKBP Slamet Hariyadi mengatakan, pengalaman tahun-tahun sebelumnya di rest area Kilometer 72 dari Jakarta menuju Bandung rawan pencurian. "Tempat istirahat di KM 72 itu sangat sepi. Jadi, para pemudik harus berhati-hati," ujarnya, Ahad (28/7). Pelaku mengincar barang-barang berharga di kendaraan dengan merusak pintu atau mencongkel spion.

Tol Cipularang juga rawan perampokan. Salah satu modusnya dengan memasang jebakan batu tajam yang membuat ban kendaraan gembos. Meski demikian, lanjut Slamet, kepolisian akan bersiaga penuh saat arus mudik dan balik Lebaran. Bahkan, dari Polda Jabar akan disiagakan penembak jitu.

Di Subang, Jabar, polres setempat mewaspadai jalur pantai utara (pantura) Jawa sebagai jalur mudik yang rawan aksi kriminalitas. Wakapolres Subang Kompol I Putu Yuni Setiawan mengatakan, pihaknya telah memetakan titik-titik rawan kecelakaan dan aksi kriminalitas. Jalur pantura dinilai yang potensinya cukup tinggi.

Petugas kepolisian sudah banyak diturunkan untuk menjaga keamanan Pelabuhan Merak, Banten. Kapolsek Pelabuhan Merak AKP Kamarul Wahyudi mengatakan, tempat-tempat yang menjadi area berkumpul para penumpang biasanya dimanfaatkan pelaku kriminal untuk menjalankan aksinya, seperti tempat pembelian tiket, gateway, ruang tunggu, tempat makan, dan dermaga.

"Kita harapkan para penumpang lebih hati-hati menyimpan barang bawaannya. Tidak menerima makanan dari orang yang tidak dikenal dan tak lupa juga untuk banyak berdoa," ujar Kamarul. Tindak kriminal yang sering terjadi berupa pencurian dan penipuan kepada penumpang.

Sedangkan di kawasan Jalan Malioboro, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menjadi magnet wisata untuk disinggahi. Akibatnya, jantung Kota Yogyakarta ini menjadi titik krusial rawan kejahatan bagi pemudik. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro akan menempatkan petugas penjaga Malioboro (jogoboro) di titik-titik rawan kejahatan tersebut.

"Tiap perempatan di sepanjang Malioboro akan dijaga petugas jogoboro," kata Kepala UPT Malioboro Syarif Teguh, Ahad (28/7). Jumlah jogoboro saat ini baru ada 30 orang sehingga dalam penjagaan selama libur Lebaran dibantu perwakilan 10 orang dari kelurahan atau kecamatan di sekitar Malioboro.

Penembak jitu

Polda Jawa Timur (Jatim) sedikitnya menyiapkan satu kompi personel penembak jitu (sniper) untuk mengamankan kondisi jalur mudik yang dianggap rawan kriminalitas. Pengamanan tersebut tergabung dalam Operasi Ketupat Semeru yang mulai berlangsung Sabtu (3/8) mendatang.

Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, beberapa titik yang menjadi aktivitas kriminalitas di Jawa Timur berada di kawasan pantura, khususnya Tuban. Untuk itu, pihaknya juga menyiagakan Brimob di titik tersebut. "Beberapa hari yang lalu, kami juga sudah menangkap komplotan aksi bajing loncat di Tuban," kata Awi.

Adapun titik rawan kriminalitas Jatim, di antaranya di Jalan Raya Desa Beji, Tuban; Pangkalan Mantingan, Ngawi; Jalan Pandaan Gempol Beji, Pasuruan; Jalan Raya Desa Karang Paranti, Probolinggo; Jalan Raya Desa Bingur, Probolinggo.

Penembak jitu juga siaga di Jawa Tengah (Jateng). Beberapa jalur di Kabupaten Semarang banyak didominasi jalanan yang menanjak dan berkelok. Saat arus mudik Lebaran sering terjadi gangguan pada kendaraan saat melintas di kawasan jalan seperti ini.

Kendaraan yang mogok di tempat sepi dan jauh dari permukiman akan menjadi sasaran aksi kejahatan. Untuk mengantisipasi kerawanan ini, Polres Semarang telah menyiapkan patroli pengamanan 24 jam oleh masing-masing polsek. Penembak jitu salah satunya ditempatkan di jalur pantura wilayah Brebes dan Batang (Alas Roban). n mursalin yasland/ita nina winarsih/yulianingsih/bowo pribadi/cr01 ed: m ikhsan shiddieqy

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement