Sabtu 27 Jul 2013 08:42 WIB
Intelijen AS

Snowden Putuskan Tinggal di Rusia

Edward Snowden
Foto: AP Photo/Human Rights Watch, Tanya Lokshina
Edward Snowden

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Upaya Edward Snowden untuk memperoleh izin tinggal sementara di Rusia akhirnya menemukan titik terang. Seperti dilansir Reuters, Kamis (25/7), Rusia akhirnya meluluskan permintaan suaka politik yang diajukan Snowden.

Snowden yang awalnya berencana menyeberang ke Venezuela pun berpikir ulang. Pengacara Snowden di Rusia, Anatoly Kucherena, mengungkapkan, Snowden telah berubah pikiran tentang Venezuela dan memutuskan tinggal lama di Rusia.

Keputusan Rusia memberi suaka disertai alasan dan pandangan tersendiri. Menurut Presiden Rusia, Vladimir Putin, pihaknya tak bisa mengembalikan Snowden ke AS karena pria berusia 30 tahun itu tak melakukan kegiatan kriminal apa pun di Rusia. Namun, agar mencegah Pemerintah AS semakin kesal, Putin meminta Snowden untuk tak lagi membocorkan rahasia intelijen AS jika ingin keluar dari bandara.

Rusia pun menegaskan, hingga saat ini AS belum menerima permintaan ekstradisi atas buronan intelijen yang satu ini. Adanya surat dari Jaksa Agung AS Eric Holder kepada Kementrian Kehakiman Rusia dipastikan tidak membahas tentang permintaan ekstradisi atas diri Snowden.

Siapkan sanksi

Adanya beberapa negara yang siap memberi suaka politik pada Snowden mendorong Pemerintah AS menggodok sanksi untuk negara yang melindungi pembocor data intelijen tersebut. Sanksi ini merupakan langkah terbaru yang diambil AS untuk menekan negara pendukung Snowden.

Sejak skandal pembocoran data intelijen ini terkuak, Venezuela, Bolivia, dan Nikaragua secara terbuka menawakan suaka untuk Snowden. Pria yang bekerja di Badan Intelijen Amerika (NSA) ini pun mengajukan permohonan suaka sementara ke Rusia. Sanksi untuk negara pendukung Snowden dibahas dalam pertemuan Senat AS. Para senator secara aklamasi menyetujui diberikannya sanksi dan memerintahkan Kementerian Luar Negeri membuat daftar sanksi yang lebih rinci.

Senator dari Partai Republik Lindsey Graham mendesak agar Snowden segera dikembalikan ke AS untuk menjalani hukuman. “Saya tidak peduli apakah dia akan selamanya di Rusia atau pergi ke negara lain. Dia harus dikembalikan ke AS untuk menerima hukumannya,” ujarnya, dikutip AP, Jumat (26/7/2013). Ulahnya yang berdampak besar pada keamanan nasional, lanjut dia, membuat AS sangat kecewa apabila ada negara yang melindungi Snowden.

Senada, Senator AS Robert Menendez, ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, telah memperingatkan Moskow atas pemberian perlindungan kepada Snowden. “Memberikan perlindungan apa pun kepada Edward Snowden akan berbahaya bagi hubungan AS-Rusia,” ujar Menendez, seperti dikutip dari Los Angeles Times, Kamis (25/7). ed: setyanavidita livikacansera

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement