Kamis 25 Jul 2013 08:44 WIB
Jalur Mudik

Jalur Mudik Siap Pekan Depan

Jalur mudik (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Jalur mudik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menjanjikan perbaikan jalur pantai utara (pantura) dan jalur selatan Jawa akan siap dilintasi 10 hari sebelum Hari Raya Idul Fitri atau awal pekan depan. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sedang mempercepat perbaikan jalan selama lima hari mendatang.

"Kementerian PU sudah meninjau. H-10 setop perbaikan. Mereka janji,” kata Menteri Perhubungan EE Mangindaan, di Jakarta, Rabu (24/7). Menurut Mangindaan, perbaikan jalur tidak bakal mengganggu arus mudik. Prediksi Mangindaan ini didasarkan pada prediksi bahwa pemudik akan mulai memadati jalur pantura dan jalur selatan mulai 2 Agustus atau sepekan sebelum Lebaran. Pada tanggal itu, perusahaan sudah membayarkan tunjangan hari raya kepada karyawannya dan cuti bersama sudah dimulai. “Puncak arus mudik diprediksi pada 4 Agustus,” katanya.

Menurut Mangindaan, permasalahan jalur mudik, khususnya pantura yang selalu rusak karena jalan yang tidak mampu menanggung beban kendaraan. Jalur tersebut selalu dilintasi ribuan kendaraan setiap hari. Tidak hanya banyaknya kendaraan, truk yang melintasi pantura juga kerap melanggar batas muatan yang diizinkan. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimoeso mengatakan, itu menjadi faktor yang turut andil dalam kerusakan jalan. “Kami evaluasi lagi dengan pemprov selaku pengawas," kata Suroyo.

Staf Satuan Kerja Pelaksana Jalan Wilayah 1 Jawa Tengah, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian PU, Parjo mengatakan, idealnya beban maksimal kendaraan yang melalui jalur pantura mencapai delapan ton, khususnya di daerah Pejagan. Namun, berdasarkan pemantauan di pos jembatan timbang di Indramayu, Jawa Barat, arah Pejagan, Losari-Tegal, Jawa Tengah, terlihat tidak sedikit truk yang bebannya melebihi ketentuan. Beberapa truk kedapatan memiliki beban hingga 40 ton.

Terkait kerusakaan jalan, Bina Marga sedang berupaya memperkuat kondisi jalan di Pejagan dengan cara pengaspalan menggunakan beton. Pengaspalan menggunakan beton juga dilakukan dengan menambahkan obat khusus agar pembetonan bisa cepat kering, sehingga jalan bisa cepat dilalui kendaraan.

Setiap tahun menjelang mudik Lebaran, pemerintah selalu melakukan perbaikan jalur pantura. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) berencana melakukan audit khusus terhadap perbaikan jalur pantura yang berada di bawah kendali Kementerian PU itu.

Audit khusus bertujuan untuk mengungkap permasalahan dalam perbaikan jalur pantura. Persoalan yang mencuat sejauh ini, yaitu lelang yang terlambat, kontraktor yang membandel, ketidaktegasan pemerintah, hingga kendaraan yang tidak sesuai kapasitas jalan.

Hasil audit BPK ini bisa menjadi pintu bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menelusuri perbaikan di jalur pantura. "Dasar penyelidikan kan harus ada data dan informasi, apakah dari BPK atau masyarakat. Banyak perbaikan belum tentu ada korupsi," kata juru bicara KPK Johan Budi SP.

KPK memang pernah mengadakan program Indonesia Memantau Jalan Nasional pada 2010. Program ini menjadi ajang menyampaikan perkembangan jalan-jalan nasional. Melalui program ini, Kementerian PU memberikan akses kepada KPK dengan menyediakan data terkait perkembangan jalan. Selanjutnya, masyarakat dapat ikut mengecek bagaimana pembangunan jalan dan perbaikannya, apakah sesuai dengan nilai proyek berdasarkan data yang diberikan Kementerian PU.

Rambu-rambu

Persiapan jalur mudik tidak hanya terkait perbaikan, tapi juga pemasangan rambu-rambu, khususnya di jalan alternatif. Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menargetkan pemasangan rambu-rambu penunjuk jalan pada jalur alternatif selesai H-10 Lebaran.

Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pekalongan Doyo Budi Wibowo mengatakan, pemasangan rambu-rambu lalu lintas pada sejumlah titik jalur alternatif sebagai upaya membantu kemudahan para pemudik saat melintas di jalan itu. “Pemudik bisa mengalihkan kendaraan dari jalur pantura ke alternatif dengan mudah,” ujar Doyo.

Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dishubparbud Kota Pekalongan Restu Hidayat menambahkan, pihaknya menyiapkan 200 rambu lalu lintas yang terdiri atas barikade, water barrier, dan traffic cone. Rambu-rambu lalu lintas itu akan dipasang mulai akhir Juli.

Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo menyatakan, kepolisian menurunkan dua pertiga kekuatan untuk mengamankan arus mudik pada tahun ini. Personel kepolisian akan menjaga jalur mudik mulai dari kota besar hingga daerah. “Kami prioritaskan bagi masyarakat yang akan mudik ke arah Sumatra atau Jawa,” kata Timur.

Operasi Ketupat 2013 untuk pengamanan mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri 1434 H akan dimulai pada H-7. Kepolisian, menurut Timur, juga akan melakukan operasi yang bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia maupun masyarakat. n bilal ramadhan/c01 ed: ratna puspita

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement