Rabu 24 Jul 2013 08:53 WIB
Jalur Mudik

Perbaikan Jalur Pantura Terancam Molor

  Proyek pelebaran jalan jalur mudik utama Jawa-Sumatera bukan tol di Kampung Purnabakti, Desa Drangong, Serang, Banten, Ahad (22/7).
Foto: Asep Fathulrahman/Antara
Proyek pelebaran jalan jalur mudik utama Jawa-Sumatera bukan tol di Kampung Purnabakti, Desa Drangong, Serang, Banten, Ahad (22/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Proyek perbaikan jalan di sepanjang jalur pantai utara (pantura) Jawa masih terus berlangsung. Memasuki dua pekan menjelang Lebaran, sejumlah proyek perbaikan jalan melakukan percepatan pengerjaan. Sejumlah alat berat dikerahkan untuk mengejar terget penyelesaian proyek.

Perbaikan di delapan titik lokasi jalan nasional wilayah Jawa Timur (Jatim) mendapat bantuan alat berat. "Sejumlah alat berat seperti dump truck, pikap, wheel loader, flatbed crane, mechanic tool, dan unit pemeliharaan rutin (UPR)," kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) V, Masrianto, di Surabaya, Selasa (23/7).

Percepatan pengerjaan ini untuk mencegah proses perbaikan molor dari target. Masrianto mengingatkan, terhitung pada 15 hari sebelum Lebaran, semua pengerjaan jalan akan dihentikan agar tidak mengganggu arus lalu lintas mudik. Pihaknya juga menyediakan alat berat di lintas tengah dan penghubung lintas Jatim di tujuh titik, masing-masing di Tulungagung, Kediri, Malang, Banyuwangi, Pacitan, Probolinggo, dan Jember.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim memprediksi ada belasan titik jalan yang menjadi persoalan saat arus mudik dan balik Lebaran 2013. Selain dalam proses perbaikan, jalur tersebut dianggap perlu diperhatikan oleh pengendara yang melintas.

Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Jawa Timur I Made Sukartha mengatakan, beberapa ruas jalan kondisinya dinilai bergelombang. Ada juga penyempitan jalan yang mengakibatkan kemacetan. "Ada yang tanahnya bergerak, sehingga jalan banyak yang berlubang," kata Made.

Volume kendaraan diperkirakan menumpuk di beberapa ruas jalan, seperti di Pertigaan Klethek, Balong Bendo, dan perempatan Legundi, Sidoarjo, volume kendaraan umumnya padat. Sama halnya di kawasan Simpang tiga Karanglo, Malang, perempatan Kertosono, dan Japanan Gempol yang dianggap rawan macet.

Selain masalah jalan, proyek pembangunan jembatan seperti di Slabayan, Sumenep, juga diperkirakan menjadi konsentrasi kepadatan arus lalu lintas, sebab pengerjaan tersebut mangkrak. Lalu, Jembatan Branjangan, Kalianak, Surabaya, juga akan dilakukan proses buka-tutup jalan.

Jatim memiliki jaringan jalan nasional, provinsi, dan kabupaten. BBPJN ditugasi melakukan pembinaan penyelenggaraan jalan nasional sepanjang 2.027 kilometer yang terpampang pada empat lintasan. Terdiri atas pantura 486 kilometer, lintas tengah 215 kilometer, lintas selatan 620 kilometer, dan lintas penghubung sepanjang 705 kilometer.

Pemprov Jawa Barat (Jabar) menargetkan semua pekerjaan perbaikan jalan selesai pada 10 hari sebelum Lebaran. Namun, proses pengerjaan perbaikan jalan hingga kini masih terus berlangsung. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan berharap proses perbaikan jalan untuk arus mudik dapat selesai akhir Juli ini.

"Dikebut (proses perbaikan jalan), akhir bulan diharapkan selesai sesuai target pemerintah pusat," ujar Heryawan di Sukabumi, Jabar, Selasa (22/7). Saat ini, kata dia, proses perbaikan masih terus dilakukan di jalur pantura dan kawasan Priangan. Perbaikan jalan, kata dia, sejatinya rutin dan tidak hanya menjelang Lebaran. Perbaikan jalan dilakukan sejak awal Januari 2013.

Kepala Dinas Perhubungan Jabar Dedi Taufik yakin semua proyek perbaikan jalan bisa tuntas 10 hari sebelum Lebaran. Untuk mengatur arus mudik, kata Dedi, pihaknya akan menurunkan 3.000 personel. Dishub Jabar sudah mengindentifikasi 56 titik kemacetan parah yang bisa menghambat jalur mudik Lebaran 2013 ini. n riga nurul iman/arie lukihardianti/c74 ed: m ikhsan shiddieqy

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Mention Yukk, Satu jenis kosmetik yang ada di Meja rias Kamu!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement