Jumat 12 Jul 2013 10:31 WIB
Sambut Ramadhan

Rezeki Pedagang Selama Ramadhan Meningkat

Pedagang Kaki Lima (PKL) memadati jalanan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pedagang Kaki Lima (PKL) memadati jalanan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Datangnya bulan Ramadhan membawa rezeki bagi pedagang Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Feby, salah satu pedagang grosir busana Muslim, mengakui mendapat peningkatan omzet selama beberapa hari terakhir. Baju koko menjadi salah satu item yang paling laris diburu pembeli. Meski peningkatan penjualannya belum terlalu tinggi, bakal melonjak menjelang Lebaran nanti.

“Sudah sepekan ini pembelinya ramai,” kata Feby yang menghuni pusat grosir di Blok A ini, Kamis (11/7). Peningkatan transaksi pedagang sebenarnya dapat dengan mudah ditangkap secara kasat mata. Jalan menuju pusat grosir terbesar di Asia Tenggara ini macet sepanjang hari. Itu lantaran sebagian bahu jalan dijadikan parkir sepeda motor dan truk yang melakukan bongkar muat barang.

Kemacetan diperparah oleh banyaknya pedagang elektronika yang memajang produk di trotoar maupun portir, petugas pengangkut barang hilir mudik menyeberang jalan seenaknya. Alhasil, antrean kendaraan yang kebanyakan juga mengangkut barang yang dibungkus kardus mengular hingga ke perempatan Sarinah dan Jalan Thamrin.

Feby menyatakan, penghasilan yang diterimanya sekarang hampir Rp 5 juta per hari. Pada akhir Ramadhan, dapat diprediksi pendapatannya meningkat hingga belasan juta rupiah. Hal itu berlaku secara keseluruhan untuk semua pedagang. Ini lantaran pembeli tidak hanya dari Jakarta, tetapi juga dari daerah yang memesan barang dengan cara dikirim secara paket.

“Banyak yang beli secara grosiran,” kata Feby. Pedagang pakaian Muslim lainnya, Ninan, mengaku pengunjung meningkat pada awal Ramadhan ini. Secara sederhana ia menilainya dengan melihat ruangan yang penuh sesak ribuan manusia yang hilir mudik melihat barang dagangan. Namun, dibanding tahun lalu, pendapatannya tak setinggi waktu itu.

Tapi, ini beralasan. Ia memiliki jawaban terkait fenomena itu lantaran tidak sedikit calon pembeli yang baru sebatas melakukan survei untuk mendapat harga terbaik sebelum memborong barang. Hal ini lantaran karakteristik pembeli biasanya menjual barang lagi dari produk yang diborongnya di Pasar Tanah Abang sehingga sangat selektif dalam mengeluarkan uang.

Belum lagi, semakin banyaknya pembeli eceran yang berdampak pada margin keuntungan yang diraihnya tidak terlalu besar. Meski demikian, Nina optimistis tingkat penjualan barang dagangannya bakal meningkat ketika Ramadhan memasuki hari-hari terakhir hingga usai Lebaran. Ia berani mengatakan bahwa itu karena pola pembeli sudah bisa diprediksi. “Paling ramai lagi nanti, pembeli datang setelah sekarang hanya melihat-lihat,” ujar Nina.

Yadi, salah satu pedagang yang memajang berbagai jenis mukena dan baju gamis, mengakui kecenderungan pembeli memborong baju Muslim karena berkaitan dengan momen Ramadhan dan Lebaran. Karakteristik masyarakat yang gemar memakai baju baru ketika memperingati Hari Raya Idul Fitri ternyata menguntungkan pedagang yang barangnya cepat laku selama sepekan ini.

Ditanya peningkatan omzet, ia mengaku belum mencatatnya karena masih sibuk mengurusi arus barang yang keluar masuk. “Sajadah, mukena, dan kerudung juga termasuk yang paling laku di sini,” katanya. Peningkatan rezeki tidak melulu didominasi pedagang Pasar Tanah Abang. Portir dan tukang parkir juga kecipratan peningkatan pendapatan karena semakin berjubelnya masyarakat yang datang ke situ.

Hans Jaya, salah satu orang yang merasakan order untuk mengangkat barang yang dibungkus karung, menyatakan orderannya meningkat. Dengan peluh keringat yang membasahi kaosnya yang berwarna biru, ia terlihat sibuk mengangkut barang dengan berat sekitar 25 kilogram itu.

Kalau hari biasanya kadang harus berebut dengan rekan lain, kini malah di antara mereka pontang-panting memenuhi permintaan pengangkutan barang ke kendaraan. Hanya saja, ia enggan membocorkan berapa pendapatan yang didapat dalam sehari. n erik purnama putra ed: ferry kisihandi

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement