Ahad 16 Jun 2013 08:46 WIB
Tantowi Yahya

Tantowi Yahya Disarankan Minta Maaf

Anggota  Komisi I DPR Tantowi Yahya secara diam-diam bertemu dengan anggota Parlemen Israel Knesset di Tel Aviv.
Foto: Israelhayom.com
Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya secara diam-diam bertemu dengan anggota Parlemen Israel Knesset di Tel Aviv.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR asal Partai Golkar Tantowi Yahya yang berkunjung ke parlemen Israel disarankan untuk meminta maaf kepada umat Islam dan rakyat Indonesia. Ketua Dewan Penasihat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie sangat menyayangkan tindakan Tantowi dan pernyataannya bahwa Israel bukan musuh Islam.

''Dia mungkin khilaf. Minta maaf saja sudah cukuplah, sekaligus untuk pendidikan politik bahwa seorang pejabat juga bisa khilaf,'' kata Jimly di Jakarta, Sabtu (15/6).

Menurut Jimly, Tantowi tampak seperti orang yang tidak pernah membaca sejarah politik sehingga tidak mampu merasakan denyut perasaan dan gejolak sikap politik rakyat Indonesia terhadap Israel. "Saya ikut menyayangkan sikap dia," ujarnya.

Mantan ketua Mahkamah Kostitusi (MK) ini juga menyarankan agar DPP Partai Golkar dan Komisi I DPR meminta keterangan Tantowi Yahya. ''Dia sebaiknya dimintai keterangan untuk menjelaskan dalam kapasitas apa dia ke Israel,'' tutur Jimly.

Dihubungi secara terpisah, Tantowi Yahya mengaku tidak pernah menyatakan Israel tidak memusuhi Islam. Menurutnya, yang ia diutarakan adalah 30 persen penduduk Israel beragama Islam dan Islam terwakili di parlemen. Dari 120 anggota parlemen, delapan di antaranya representasi dari Islam.

Tantowi bersama tim berkunjung ke Israel selama empat hari. Di sana rombongan menghadiri seminar dan dialog serta berkunjung ke parlemen, pemerintahan, kalangan kampus, media, dan masyarakat biasa.

''Kami diundang untuk mengetahui proses perdamaian dengan Palestina yang sekarang sedang berlangsung. Kami juga mendengar langsung paparan pihak Israel tentang konflik yang tak pernah berujung di tanah Palestina,'' jelasnya.

Dalam berbagai dialog dengan para narasumber tersebut, lanjut Tantowi, disimpulkan bahwa Israel belum berlaku adil terhadap Palestina. ''Padahal, mana ada perdamaian tanpa keadilan,'' terang Tantowi. n rusdy nurdiansyah ed: subroto

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement