Jumat 23 Sep 2016 17:00 WIB

Sehat dengan Ubi Ungu

Red:

Warna yang cantik pada ubi jalar ungu ternyata tidak hanya dapat menggugah selera makan. Warna ungu pada ubi jalar ini juga menunjukkan adanya kandungan antosianin yang tinggi dan baik bagi kesehatan tubuh.

Guru Besar Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Dr Ir Ali Khomsan MS mengatakan, antosianin pada dasarnya merupakan senyawa polifenol yang memiliki kapasitas sebagai antioksidan. Selain itu, antosianin pada ubi jalar ungu juga dapat bertindak sebagai antiinflamasi yang mampu melindungi tubuh dari risiko inflamasi atau peradangan.

Manfaat antosianin lainnya adalah berperan dalam mencegah penumpukan kolesterol dalam tubuh. Hal ini, kata Ali, disebabkan sifat antosianin yang dapat merelaksasi pembuluh darah yang biasanya menjadi kaku dan mudah retak seiring bertambahnya usia.

"(Pembuluh darah kaku) memungkinkan terjadinya penumpukan kolesterol. Kalau lentur, proses penumpukan kolesterol tidak akan terjadi," jelas Ali saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Selain kandungan antosianin, Ali mengatakan, ubi jalar ungu juga memiliki kandungan beta-karoten yang dapat menjadi penunjang kesehatan tubuh. Seperti halnya antosianin, beta-karoten juga memiliki efek antioksidan saat dikonsumsi.

Beta-karoten juga memiliki fungsi untuk menjaga kekebalan tubuh. Dengan begitu, lanjut Ali, konsumsi makanan yang kaya akan beta-karoten seperti ubi jalar ungu dapat menjauhkan diri dari risiko infeksi. Dari hasil penelitiannya, ternyata manfaat beta-karoten dari ubi jalar ungu ini baik untuk dimiliki anak-anak yang rentan terhadap infeksi, seperti ISPA dan diare. "Ketika diare menyerang anak-anak kita, kemungkinan dia menjadi kurang gizi semakin besar," lanjut Ali.

Karena itulah, dia berpendapat, tak ada salahnya jika masyarakat mulai mempertimbangkan untuk menjadikan ubi jalar ungu sebagai variasi makanan pokok selain nasi. Pasalnya, di samping kaya akan antosianin dan beta-karoten, ubi jalar ungu juga memiliki indeks glikemik yang rendah, tinggi serat, dan bersifat nongluten. "Semakin beragam makanan yang dikonsumsi, maka semakin lengkap zat gizi yang diperoleh tubuh."

Pakar teknologi pangan dari IPB, Dr Ir Purwiyatno Hariyadi MSc, juga berpendapat sama. Menurut dia, ubi jalar ungu dapat menjadi alternatif makanan pokok yang baik. Melalui proses pengolahan yang tepat, kata dia, kandungan gizi pada produk turunan ubi jalar ungu juga dapat dipertahankan.

Di samping sebagai kudapan, lanjutnya, ubi jalar ungu bisa juga diolah menjadi berbagai bentuk makanan lain dengan tetap mempertahankan keunggulan gizinya. Melalui proses pengolahan yang tepat, ubi jalar ungu bisa diproduksi menjadi makanan yang aman, bahkan sebagai makanan pendamping ASI sekali pun. "Teknologi drum drying dapat mempertahankan kandungan gizi ubi ungu sehingga manfaatnya tetap terjaga," ujar Purwiyatno.    rep: Adysha Citra Ramadani, ed: Dewi Mardiani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement