Senin 29 Aug 2016 14:00 WIB

Kelainan Vena yang Mengusik Penampilan

Red:

Setiap orang, khususnya wanita, tentu ingin memiliki tubuh yang sehat dengan kulit bersih agar terlihat lebih menarik dan meningkatkan rasa percaya diri. Namun, keinginan tersebut seolah hanya angan-angan saja jika tak diikuti dengan gaya hidup sehat. Soalnya, tanpa hidup sehat berbagai masalah akan timbul, termasuk yang mengganggu penampilan.

Salah satu masalah penampilan yang sering dikeluhkan para wanita maupun pria belakangan ini adalah gangguan varises yang kerap timbul di sekitar kaki bagian bawah, seperti betis dan paha. Varises sejatinya merupakan kelainan pembuluh darah vena atau pembuluh darah balik yang ditandai dengan munculnya perubahan warna pada pembuluh darah. Perubahan warna ini bahkan bisa menyebabkan pembengkakkan ringan hingga berat, nyeri, gatal, hingga pecahnya pembuluh darah tersebut.

Spesialis kulit dan kelamin Rumah Sakit (RS) Siloam TB Simatupang Jakarta, dr Fitria Amalia Umar SpKK, mengungkapkan, secara keseluruhan di dalam tubuh seseorang memang terdapat pembuluh darah arteri dan vena. Pembuluh darah arteri bertugas membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Sedangkan pembuluh darah vena bertugas mengembalikan darah tersebut ke jantung dengan bantuan kontraksi otot.

"Di dalam vena sendiri terdapat katup-katup yang bertugas mencegah terjadinya arus balik darah pada pembuluh tersebut. Varises terjadi ketika katup vena melemah atau rusak dan dinding vena menjadi renggang," kata Fitria saat dihubungi Republika, di Jakarta, belum lama ini.

Penyebab varises beragam, mulai dari keturunan, kelebihan berat badan, tekanan pembuluh darah vena yang lebih besar daripada pembuluh darah arteri, kehamilan akibat penekanan janin di panggul bawah ibu, dan perubahan hormon. Penyebab yang tak bisa dikesampingkan adalah kebiasaan berdiri statis terlalu lama serta jarang berolahraga.

Kelainan pembuluh darah ini umumnya lebih banyak ditemukan di bagian pinggul ke bawah atau bagian kaki, paha, dan betis yang jaraknya cukup jauh dengan jantung dan melawan gravitasi. Tak main-main, jika varises tidak segera ditangani dengan baik pasien berisiko terkena komplikasi ulkus pembuluh darah vena yang bisa pecah, luka yang sulit sembuh, timbul pendarahan, hingga bisa menimbulkan peradangan, dan menyebabkan pembuluh darah menjadi infeksi.

Tidak hanya itu, Fitria melanjutkan, jika dilihat dari sudut pandang estetika, hal itu tampak tidak indah. Itulah sebabnya dia mengimbau agar setiap orang yang berisiko tinggi terkena masalah pembuluh darah, termasuk varises, untuk mengubah gaya hidupnya ke arah yang sehat dan mengelola berat badan ideal.

"Olahraga berat yang tidak sesuai dengan kapasitas tubuh, serta terlalu sering menggunakan sepatu high heels juga bisa memicu timbulnya varises," ujarnya.

Olahraga berat akan menambah tekanan pada daerah tubuh tertentu, seperti kaki atau panggul bawah sehingga mengganggu aliran darah. Sementara penggunaan sepatu high heels bisa menimbulkan gangguan pembuluh darah akibat adanya tekanan, terutama ketika berdiri statis terlalu lama. Kebiasaan duduk bersila dan menopang kaki lain juga bisa menyebabkan tekanan di bawah pinggul lebih besar.

Varises sebagian besar memang lebih banyak ditemui di bagian tubuh bawah akibat adanya tekanan. Itulah sebabnya varises juga sering ditemukan pada wanita hamil akibat berat janin yang menekan pembuluh darah vena, sehingga aliran baliknya menjadi tersumbat.

Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi kedokteran untuk mengatasi gangguan varises tidak lagi sulit. Selain perubahan gaya hidup, spesialis kulit dan kelamin RS Pondok Indah-Puri Indah Jakarta, dr Suksmagita Pratidina SpKK, pasien juga bisa memanfaatkan bantuan teknologi laser untuk membantu menghilangkan bercak varises tersebut.

"Varises banyak diderita para pekerja, terutama wanita yang kerap menggunakan sepatu hak tinggi dan yang setiap hari membawa beban berat. Varises bisa dihilangkan lewat metode laser, tapi tidak semua varises bisa dihilangkan. Laser mungkin hanya berpengaruh pada varises yang terlihat kecil-kecil dan kedalamannya tidak besar," kata dia menjelaskan.

Usai diterapi laser, kemungkinan varises kembali pun bisa saja terjadi apabila pasien tidak rajin melakukan perawatan setelahnya. Pada jenis kasus varises yang lebih berat dan cukup parah, biasanya dokter menyarankan dilakukan penyuntikan, bahkan bila perlu menjalani pembedahan.    rep: Aprilia Safitri Ramdhani, ed: Dewi Mardiani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement