Rabu 04 May 2016 14:00 WIB

Mengontrol Aneka Asupan Pasien Diabetes

Red:

Diabetes merupakan penyakit yang cukup banyak diderita masyarakat dunia, terutama dari negara maju, juga negara miskin. Para penderitanya kebanyakan dari negara miskin dan maju. Setiap tujuh detik, terdapat seorang pasien yang meninggal akibat penyakit yang sering kali tidak memiliki gejala atau keluhan di awal.

Karena itu, spesialis penyakit dalam dan konsultan endokrin RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Tri Juki Edi Tarigan SpPD-KEMD FINASIM mengatakan, perlu edukasi mendalam terkait penyakit ini kepada masyarakat luas. Salah satu edukasinya tentang pentingnya pengobatan diabetes oleh dokter serta obat-obatan medis dan bukan dari pengobatan instan.

Dia mengatakan, diabetes juga merupakan penyakit kronis yang tidak bisa sembuh, tetapi tetap bisa dikontrol. "Penderita diabetes harus rutin mengatur pola makan dan meminum obat, meskipun gula darahnya cenderung normal," kata dia di Jakarta, pekan lalu.  

Masyarakat mungkin masih takut mengonsumsi obat diabetes karena khawatir merusak ginjal. Namun, dokter yang akrab disapa TJ tersebut menjelaskan, obat diabetes dirancang khusus agar tidak merusak ginjal karena harus dikonsumsi setiap hari.

Selain itu, obat-obatan nutrisi bagi penderita diabetes tetap perlu ditakar, termasuk soal jumlah, jenis, dan jadwal yang harus lengkap dan seimbang. Kebutuhan akan sayur dan buah juga tetap harus terpenuhi.

"Orang Asia gemar mengonsumsi nasi, padahal takaran kebutuhan karbohidrat hanya perlu seperempat porsi, sisanya harus perbanyak sayur dan buah. Tapi, konsumsi buah juga harus ditakar karena mengandung glukosa alami yang tinggi bagi penderita diabetes," ujar dia.

Mereka yang bertubuh gemuk, kata dia, rentan terkena penyakit ini. Maka, di sinilah pentingnya mengontrol asupan makanan yang harus diimbangi dengan latihan fisik setiap hari.

Karena penyakit diabetes cenderung tidak bergejala, Claudia Ester Patioran selaku Medical Officer PT Roche Indonesia mengimbau agar pasien melakukan pengontrolan gula darahnya sedini mungkin. Dahulu pengontrolan kadar gula darah hanya dilakukan laboratorium di klinik atau rumah sakit. Kini hal itu juga dapat dilakukan sendiri di rumah.

"Kini, alat ukur kadar gula darah sudah dijual bebas di pasaran. Alatnya cukup praktis yang dapat digunakan di mana saja dengan hasil akurat yang setara dengan uji lab," kata Claudia.

Alat ini juga memiliki beragam keunggulan berupa tidak menimbulkan rasa nyeri, hasil tes dapat dipindahkan dan disimpan ke dalam perangkat komputer, serta kebanyakan juga sudah dilengkapi dengan alarm pengingat waktu tes. rep: Aprilia Safitri Ramdhani  ed: Dewi Mardiani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement