Senin 02 May 2016 14:00 WIB

Manfaat Vitamin B Bagi Penderita Neuropati

Red:

Ketika seseorang merasakan keram atau kesemutan, biasanya pengobatan yang sering dilakukan adalah dengan cara mengoleskan balsem atau pijatan. Tidak semua keram atau kesemutan dapat diatasi oleh kedua cara tadi. Soalnya, keram atau kesemutan bisa merupakan bagian dari gejala penyakit neuropati.

Sebagian masyarakat hanya mengetahui secara umum gejala penyakitnya. Faktanya, sebanyak 25 persen masyarakat belum mengetahui secara pasti neuropati dan nutrisi apa yang bisa mencegahnya.

Ketua kelompok studi neurofisiologi dan saraf tepi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) dr Manfaluthy Hakim SpS(K) mengungkapkan, selain pijatan dan mengoleskan balsem, masyarakat biasanya masyarakat cenderung menghentikan aktivitasnya. Padahal, ketika mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya pasien tetap perlu bergerak dan melakukan aktivitas fisik.

"Dengan malakukan kegiatan fisik, justru dapat memperlancar peredaran darah yang tersumbat dan menjadi penyebab keram serta kesemutan. Mengonsumsi vitamin neurotropik yang terdiri atas vitamin B1, B6, dan B12 juga sangat diperlukan," kata dia di Jakarta, Rabu (27/4).

Dikatakannya, sumber vitamin-vitamin tersebut tidak hanya didapatkan dari vitamin dalam bentuk tablet, tapi juga didapat dari bahan alami, seperti sayur dan buah. Untuk vitamin B1 (tiamin), bisa didapatkan dari beras, kacang-kacangan, daging tanpa lemak, serta kuning telur.

Sumber vitamin B6 adalah kubis, susu, daging ikan, dan gandum. Sementara, vitamin B12 bisa didapatkan dari keju, hati sapi, dan makanan yang mengandung lemak lainnya. "Khusus vitamin B12, banyak orang yang masih salah dalam mengolahnya. Jadi, biasanya kita jadi cenderung lebih banyak kehilangan vitamin B12 dari sumber-sumber makanan tersebut," jelasnya.

Kebutuhan vitamin B (neurotropik) bagi setiap individu tentunya berbeda-beda. Itu bergantung dari usia, aktivitas, penyakit yang diderita, cara diet, dan besarnya tubuh. Beragam vitamin B ini sejatinya bekerja untuk menormalkan fungsi saraf dengan memperbaiki gangguan metabolisme sel sarafnya. Dengan begitu, sel saraf dapat bekerja dengan baik dan aktivitas sehari-hari berjalan lancar tanpa gangguan gerak.

"Vitamin B juga memiliki peran penting dalam metabolisme energi sel, sehingga dapat dipakai untuk mengatasi kelelahan dan membantu dalam masa penyembuhan penyakit, termasuk penyakit neuropati," lanjut dia.

Spesialis Kedokteran Olahraga dr Ade Tobing SpKO mengungkapkan, penggunaan vitamin B pada pasien gangguan neuropati ternyata dapat memberikan perubahan positif. Contohnya, berkurangnya nyeri pada 271 pasien di Fatima Memorial Hospital Lahore.

Vitamin B juga bermanfaat sebagai pencegahan bagi mereka yang memiliki faktor risiko neuropati. "Vitamin itu tidak berarti, jika tidak dibarengi dengan aktivitas fisik. Tidak perlu yang berat, cukup lakukan stretching atau peregangan setiap pagi. Ini juga bermanfaat mengurangi keram dan kesemutan yang sering muncul," ungkap Ade. rep: Aprilia Safitri Ramdhani ed: Dewi Mardiani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement