Kamis 04 Feb 2016 15:00 WIB

Kenali Tiga Jenis Nyamuk Paling Mematikan

Red:

Disadari atau tidak, gigitan nyamuk di rumah sering kali kita abaikan. Padahal, ternyata nyamuk merupakan hewan sejenis serangga yang paling berbahaya di dunia.

Serangga kecil ini merupakan salah satu distributor pembawa segala macam jenis penyakit yang dapat membunuh sekitar satu juta orang di dunia setiap tahunnya. Yang belakangan ramai dibicarakan adalah virus zika yang diketahui memang dibawa oleh nyamuk.

Seperti yang dilansir BBC, Senin (1/2), kurang lebih ada sekitar 3.500 spesies nyamuk di dunia ini, tapi tidak semua spesies nyamuk tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia. Nyamuk-nyamuk pembawa penyakit ini biasanya berjenis kelamin betina karena sebanyak enam persen spesies betina membutuhkan darah guna mengembangbiakan telur di dalam perut mereka.

Menurut seorang peneliti Frances Hawkes dari Fakultas Sumber Daya Alam University of Greenwich, nyamuk tersebut tidak hanya menghisap darah manusia saja, tapi juga menghisap darah dari hewan yang tentunya memiliki beragam penyakit menular. "Setengah dari beragam spesies nyamuk di dunia ini sangat berbahaya. Dampaknya, jelas dapat menyengsarakan manusia itu sendiri," katanya.

Hawkes mengungkapkan, ada tiga jenis nyamuk yang paling terkenal sangat mematikan di dunia. Di antaranya adalah Aedes aegypti yang menyebarkan penyakit, termasuk zika, demam kuning, dan demam berdarah. Nyamuk ini berasal dari Afrika, tetapi juga banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia.

Jenis nyamuk yang kedua adalah Aedes albopictus. Nyamuk ini menyebabkan berbagai macam penyakit termasuk demam kuning, demam berdarah, serta virus West Nile. Nyamuk ini banyak ditemukan di kawasan Asia Tenggara, tapi tak jarang juga banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia.

Sementara, jenis nyamuk yang ketiga adalah Anopheles gambiae yang juga dikenal sebagai nyamuk penyebab malaria di Afrika. Spesies ini merupakan salah satu jenis yang paling sering menyebarkan penyakit di negara tersebut.

Jenis-jenis nyamuk inilah yang menyebabkan lebih dari satu juta orang yang sebagian besar berasal dari negara-negara miskin, meninggal setiap tahun.

Seorang pakar biologi dari universitas yang sama, Olivia Judson, beserta dengan dokter dan para peneliti lainnya terus berupaya untuk mencari cara menghindari gigitan nyamuk-nyamuk tersebut. "Dengan munculnya virus zika membuat kami senatiasa terus berupaya mencari cara guna menghindari gigitan nyamuk ini."

Dia menjelaskan, berbagai upaya telah dilakukan dan sejauh ini kemungkinan berhasilnya hanya satu persen. "Meski begitu, upaya ini sedikit banyak dapat menyelamatkan jutaan orang dari gigitan nyamuk yang berpotensi timbulkan berbagai macam penyakit berbahaya," ungkap Olivia. rep: Aprilia Safitri Ramdhani, ed: Dewi Mardiani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement