Selasa 04 Aug 2015 16:00 WIB

Pemberian Eksklusif Ibu Bagi Bayi

Red:

JAKARTA — Menyusui merupakan sesuatu yang alami dan kodrati. Akan tetapi, desakan ekonomi dan kehidupan yang semakin modern mengondisikan wanita atau seorang ibu untuk bekerja.

Seiring dengan perkembangan kehidupan yang dijalani setiap orang membuat seorang ibu mendapatkan tantangan yang besar untuk memberikan air susu ibu (ASI) bagi bayinya. Terlebih, masa paling penting bagi bayi untuk mendapatkan nutrisi utuh dari ASI adalah enam bulan, lebih baik mencapai usia bayi dua tahun. Pemberian ASI selama enam bulan dinamakan pemberian ASI eksklusif.

Berkaitan dengan Pekan ASI Sedunia (World Breastfeeding Week) yang dirayakan setiap tanggal 1-7 Agustus setiap tahunnya, Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) mengajak berbagai pihak untuk menyukseskan kegiatan ibu menyusui dan bekerja. Tahun ini, seluruh negara mengangkat tema "Menyusui dan Bekerja: Mari Kita Sukseskan!"

Ketua AIMI Pusat Mia Sutanto, kemarin, mengatakan peran ibu yang juga pencari nafkah memerlukan perjuangan yang tidak mudah. Terlebih lagi, tuntutan pekerjaan yang meningkat mendesak ibu terpaksa tidak lagi memberikan ASI-nya secara eksklusif.

"Tantangan yang didapatkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif termasuk kondisi lingkungan sekitar menentukan kesuksesan seorang ibu untuk menyusui bayinya sesuai dengan kebutuhan," kata Mia.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuktikan bahwa semakin besar usia bayi, pemberian ASI eksklusif ibu pada bayinya semakin menurun. Pemberian ASI eksklusif bayi usia 0-1 bulan sebanyak 52,7 persen. Ketika usia bayi mencapai enam bulan, pemberian ASI-nya menurun hingga 30,2 persen. Sisanya adalah pemberian ASI eksklusif bagi bayi usia di atas enam bulan hingga dua tahun.

 

Atas dasar hal ini, AIMI mendorong agar perusahaan memberikan cuti dan fasilitas yang layak di tempat kerja bagi ibu menyusui yang kembali bekerja. Hal itu karena periode anak hingga usia dua tahun merupakan golden period (masa keemasan) dalam pertumbuhan anak yang akan berpengaruh hingga usia dewasa. Di mana, sekitar 80 persen perkembangan otak manusia terjadi pada masa usia hingga dua tahun pertama.

"Kita harapkan cuti melahirkan bisa enam bulan, paling tidak bayi mendapatkan ASI eksklusif.  Meskipun, pemberian ASI direkomendasikan sampai usia dua tahun," ujar Mia dalam penjelasannya, Senin (3/8).

Walaupun, dalam pelaksanaannya hal itu sulit karena perusahaan umumnya mempertimbangkan cost and benefit yang ditimbulkan. Hal ini, menurut Mia, masih memerlukan kajian yang mendalam terhadap kondisi Indonesia dan studi kasus dengan negara tetangga yang memiliki demografi yang mirip Indonesia.

Wakil Ketua AIMI Pusat Nia Umar mengatakan, perusahaan harus bertindak untuk menciptakan tempat kerja yang ramah bagi ibu menyusui. Hal itu mencakup waktu, ruang, dan dukungan. Waktu mencakup cuti bersalin selama tiga bulan dengan dibayar penuh bagi perempuan di semua sektor atau berbagai keringanan waktu kerja lainnya.

Selanjutnya, perusahaan dapat menyediakan tempat perawatan bayi dekat tempat kerja atau fasilitas ruang pribadi untuk memerah dan menyimpan ASI di tempat kerja. Sementara itu, bentuk dukungan juga diperlukan baik dari anggota keluarga, masyarakat, pemberi kerja, dan rekan kerja dalam bentuk perilaku positif terhadap kegiatan menyusui.

Sesuai dengan Surat Kesepakatan Bersama (SKB) No 48 dan No 7 Menakertrans dan No 1177 Menkes Tahun 2008, perusahaan harus memberikan kesempatan kepada pekerja wanita untuk memberikan atau memerah ASI selama waktu kerja dan menyimpan ASI perah untuk diberikan pada anaknya. n ed: dewi mardiani

***

Hal penting bagi ibu bekerja dalam menyimpan ASI perah:

- ASI yang disimpan di suhu ruang (26 derajat Celsius) bertahan enam sampai delapan jam.

- Di termos atau kotak dengan es batu, ASI bertahan selama 24 jam.

- Di lemari es (empat derajat Celisius atau kurang), yaitu tiga sampai lima hari.

- Di freezer, yaitu tiga bulan (untuk kulkas dua pintu) dan dua minggu (untuk kulkas satu pintu).

- Hindari perubahan suhu yang mendadak.

- Setelah perah, simpan ASI di kulkas bawah sekitar dua jam, lalu simpan ke freezer.

***

Alat dan Pendukung Pemberian ASI Eksklusif

* Pompa dan Botol ASI

Pompa ASI atau breast pump merupakan alat untuk memeras susu dari payudara ibu. Dengan bantuan tangan dan karet pompa membantu udara untuk menyedot ASI dari puting susu untuk masuk ke mulut pompa dan masuk ke wadah dalam pompa ASI. ASI lalu ditampung dalam botol-botol kecil ukuran 50 cc sampai 100 cc yang steril. Alat pompa dari silikon lebih mudah dibersihkan dibandingkan yang terbuat dari karet. Untuk botol yang terbuat dari kaca lebih mudah untuk proses sterilisasinya.

* Tempat Pendingin

Botol yang sudah diisi ASI disimpan di cooler box sebelum disimpan dalam freezer. Kotak pendingin bisa menjaga kondisi ASI perah selama 24 jam dengan kondisi es batu memenuhi kotak. Untuk penyimpanan di atas 24 jam, ganti es batu yang sudah mencair. Sebaiknya, penyimpanan botol-botol ASI di dalam kulkas dipisahkan dari tempat penyimpanan makanan biasa. Pemberian ASI bisa diberikan lewat dot atau cangkir atau gelas kecil (cup feeder). Semua peralatan harus dijamin kebersihannya.

* Makanan berkualitas

Kelancaran produksi dan keluarnya ASI dipengaruhi oleh faktor suplai dan permintaan. Makanan hanya berfungsi untuk memenuhi gizi ibu. Semakin sering dikeluarkan, produksi ASI pada ibu semakin banyak. Semakin jarang dikeluarkan, semakin surut juga ASI yang keluar. Stres juga berpengaruh pada kelancaran produksi ASI. Sebelum memompa, dianjurkan memperbanyak minum dan memperbanyak konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran. Makanan yang dipercaya membantu memperlancar produksi ASI berdasarkan pengalaman Amanda Andono adalah kacang-kacangan, durian, dan sayuran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement