Senin 02 Mar 2015 14:00 WIB

Manfaat Sel Punca

Red:

Dalam dunia kedokteran, sel punca dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam tujuan. Di antaranya, penelitian biomedik, pengembangan obat dan pengujian toksisitas, serta upaya pengobatan.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, mengatakan sel punca (stem cells) merupakan sel yang pertumbuhannya belum diarahkan (unspecialized, undifferentiated). Secara umum, sel punca memiliki sifat imunogenik yang rendah sehingga tidak menimbulkan penolakan ketika sel terebut ditransplantasikan.

Sel punca memiliki dua ciri khas, yaitu mampu memperbarui diri (self renewal, regeneration) dalam biakan untuk waktu yang tidak terbatas dan mampu menghasilkan beraneka-ragam keturunan spesifik (generate differentiated progeny). Terdapat tiga jenis sel punca, yaitu sel punca embrionik (embryonic stem cell), sel punca dewasa (adult stem cell), dan sel punca hasil reprogram sel somatik (induced pluripotent stem cell).

Sel ini dapat didonor dari beberapa sumber. Sumber autolog, yakni sumber sel punca berasal dari tubuh resipien sendiri atau kembar identik. Sehingga, risiko imunologis atau penolakan dapat dihindari. Saat ini, baru penggunaan sumber autolog yang sudah disetujui untuk digunakan dalam pelayanan berbasis sel punca.

Kemudian allogenik, yaitu sumber sel punca berasal dari orang lain sehingga reaksi imunologis masih dapat terjadi. Selain itu, xenogenik, yakni sumber sel punca berasal dari spesies makhluk hidup lain, misalnya dari sel punca kelinci dan ditranplantasikan ke manusia. Mengingat besarnya risiko yang dijumpai terkait pengunaan xenotranplantasi, sumber sel punca dari spesies yang berbeda sudah dilarang penggunaannya di beberapa negara, terutama dalam pelayanan klinis. c73 ed: Khoirul Azwar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement