Senin 05 Jan 2015 16:44 WIB
jurnal

Tiga Provinsi Alami Kekurangan Gizi

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,

Masyarakat di sejumlah daerah masih mengalami kekurangan gizi. Hasil Studi Diet Total yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan bahwa tiga provinsi di Indonesia, yakni Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Lampung, mengalami kekurangan kalori dan proterin.

Hasil penelitian itu dirilis Kementerian Kesehatan dalam Parade Penelitian Kesehatan yang baru pertama kali dilaksanakan di Jakarta, pekan lalu, beserta dengan 173 hasil penelitian lainnya selama tahun 2014.

Sementara itu, tiga provinsi yang paling sedikit mengalami kekurangan kalori dan protein adalah DKI Jakarta, Kepulauan Riau, dan Bangka Belitung. Kondisi kekurangan kalori dinyatakan dengan menggunakan batasan apabila asupan kalori kurang dari 70 persen angka kecukupan energi (AKE), sedangkan kekurangan protein adalah jika asupannya kurang dari 80 persen angka kecukupan protein (AKP).

Survei dilakukan Balitbangkes terhadap 46.238 rumah tangga di 497 kabupaten/kota di 33 provinsi di seluruh Indonesia.

Sebanyak 2.372 pengumpul data di lapangan mewawancarai 161.291 individu untuk mengumpulkan informasi tentang kondisi kecukupan gizi masyarakat Indonesia dan potensi keterpaparan masyarakat terhadap cemaran berbahaya pada makanan yang dikonsumsinya. Secara nasional, proporsi kurang kalori dan protein adalah sebesar 29,4 persen.

Survei juga menemukan bahwa sumber kalori utama masyarakat Indonesia merupakan serealia dan umbi-umbian. Konsumsi serealia tertinggi adalah beras, disusul mi, olahan terigu, terigu, olahan beras, serta jagung dan olahannya.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek, seperti dikutip Antara, mengatakan akan menggunakan hasil penelitian tersebut untuk mengambil kebijakan yang dibutuhkan di bidang kesehatan masyarakat.

"Langkah ke depan, kami sosialisasikan (hasil penelitian). Misal Studi Diet Total, kita akan berikan pengertian ke pemerintah bagaimana memberikan pengertian masyarakat bahwa kesehatan itu yang utama," ujar Menkes.

Dengan memberdayakan masyakarat dan memberikan pengetahuan memadai, masyarakat diharap dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan gizinya sendiri beserta keluarganya. "Kita tinggal di negara subur, kenapa tidak mau berusaha sendiri? Sayur-mayur, misalnya, kan bisa ditanam di halaman rumah. Ini harus ada tindakan untuk mengubah mindset kita untuk sehat," papar Nila Moeloek. ed:khoirul azwar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement