Senin 22 Dec 2014 16:00 WIB

Rokok Elektrik Mengandung Pemicu Kanker

Red:

Bahaya rokok elektrik mulai terkuak. Pada beberapa jenis rokok elektronik ditemukan logam berat, timah, timbal, zinc (seng), dan bahan karsinogenik (pemicu kanker).

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Prof Tjandra Yoga Aditama, mengatakan, penelitian lain juga menemukan adanya kadar nikel dan kromium yang tinggi pada rokok elektrik. "Penelitian lain menemukan bahwa uap yang dikeluarkan ternyata mengandung serat silika," ujar Tjandra, pekan lalu.

Penelitian di University of California menemukan ada 25-26 bahan (termasuk logam) dalam aerosol rokok elektronik. Sebagian bahan itu berukuran sangat kecil, kurang dari 100 nanometer sehingga dapat masuk jauh ke saluran napas di paru.

"Cukup banyak juga rokok elektrik yang sistem elektroniknya tidak bekerja dengan baik, bahkan ada laporan di Amerika Serikat bahwa baterai rokok elektroniknya overheated (kepanasan) dan terbakar," kata Tjandra, seperti dikutip Antara.

Namun, ia mengakui bahwa saat ini belum ada standar jelas tentang rokok elektrik, baik dalam pembuatannya maupun dampak buruknya bagi kesehatan.

Beberapa negara telah mengeluarkan aturan pelarangan maupun pembatasan pemasaran rokok elektrik di wilayahnya. Namun demikian, banyak juga negara lain yang masih dalam kajian sebelum menyusun regulasi, termasuk Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement