Senin 24 Nov 2014 13:31 WIB

Teknologi Baru Transplantasi Ginjal

Red:

Data WHO tahun 2010 menyebut sebanyak 30.013 jiwa atau sekitar 2,11  persen  meninggal setiap tahunnya di Indonesia karena penyakit ginjal. Penyakit ini menempati peringkat 12 sebagai penyebab kematian di Indonesia.

Namun, kini  sudah ada pengobatan model transplantasi yang telah terbukti efektif untuk meningkatkan kelangsungan hidup cangkok serta kualitas hidup pasien.

Sebelumnya, bisa dikatakan menderita penyakit ginjal adalah masalah medis yang serius. Dikatakan gagal, lantaran ginjal telah rusak secara progresif selama periode waktu tertentu. Ketika ginjal rusak, banyak organ dalam tubuh yang tidak bisa berfungsi lagi secara normal.

Penyakit ginjal kronis sendiri dikategorikan dalam berbagai tahap. Tahap itu terdiri atas awal, moderat, dan akhir. Spesialis Ginjal dari Gleneagles Hospital Singapore, Roger Tan, mengatakan, banyak pasien penderita penyakit ginjal kronis tidak memiliki gejala apa pun, terutama pada tahap awal penyakit ini.

Pasien banyak yang tidak menyadari atas kondisi yang dideritanya. Pasalnya, gejala yang dirasakan biasanya kurang jelas dan tidak spesifik. "Mereka merasa kondisi ginjalnya dalam keadaan baik dan baru sadar justru ketika sudah pada tahap akhir," jelas dokter ini.

Dalam hal ini, kelelahan merupakan gejala yang paling umum. Gejala yang kurang spesifik lainnya termasuk konsentrasi menurun, kehilangan napsu makan, mual, badan gatal, kaki bengkak, buang air kecil menurun, dan urin berbusa.

Namun, menurut Roger, ada cara untuk menghindari konsekuensi dari penyakit ini, yaitu  dengan pengetahuan terhadap tanda-tanda peringatan potensi adanya gagal ginjal. Selain itu, juga dengan mencari pengobatan dini ketika sudah menyadari adanya gejala. c69 ed: khoirul azwar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement