Senin 22 Sep 2014 12:01 WIB

Penyikatan yang Salah Picu Gigi Ngilu

Red: operator

Salah satu penyebab sakit gigi adalah munculnya rasa ngilu. Sayangnya, meskipun tahu penyebab sakitnya gigi, kenyataannya masih banyak masyarakat penderita gigi sensitif yang belum mengambil tindakan atas kondisinya. Padahal, serangan ini cukup mengganggu karena terasa tajam dan tiba-tiba.

Serangan rasa ngilu ini akan muncul, terutama akibat rangsangan panas, dingin, asam, dan manis dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Ini terjadi lantaran rangsangan langsung mengenai saraf gigi akibat dentin yang terbuka. Kondisi ini bisa karena email atau enamel yang menipis atau turunnya gusi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:brushingyouryeeth.com

"Penipisan enamel ini disebabkan penyikatan yang salah, ini poin utamanya," kata Jehezkiel Martua, GlaxoSmithKline Oral Health Care Expert. Karena gigi sensitif bukanlah penyakit, kata dia, tidak bisa disembuhkan dan hanya bisa dicegah dan diatasi.

Selama ini, masyarakat hanya menghindari sebab rangsangan muncul, seperti makanan asam. Padahal, mencari solusi yang tepat perlu dilakukan untuk membuat kondisi ngilu ini tidak berkelanjutan.

Solusi pertama, menurut Jehezkiel, adalah penyikatan yang benar. Tekniknya adalah satu arah. Dengan cara ini, risiko terdorongnya gusi ke arah sebaliknya dan membuka dentin tidak akan terjadi. "Pada saat kita menyikat, jangan naik turun, tapi searah, jadi gusi nggak terdorong berlawanan," paparnya.

Solusi lainnya adalah dengan menyikat gigi secara rutin. Waktu yang benar adalah dua kali sehari, yakni setelah sarapan dan sebelum tidur malam.

Di samping itu, disarankan pula untuk tidak menyikat gigi dengan tenaga berlebihan. Bahkan, ada baiknya untuk menggunakan kepala sikat yang bulat dan bulu sikat lembut. Tujuannya supaya tidak melukai rongga mulut. "Soalnya, ada paham kalau nggak kenceng nggak bersih, itu salah."

Namun, kalau sudah telanjur sensitif, dianjurkan untuk menggunakan pasta gigi khusus gigi sensitif. Menurut Jehezkiel, jika kebiasaan penyikatan yang salah tidak diubah, gigi sensitif dapat memicu keadaan yang lebih serius. "Bisa juga kena saraf, jadi pusing, makanya mencegah lebih baik."

Jika gigi sudah terasa ngilu, ada baiknya untuk berkonsultasi ke dokter gigi. Dokter nantinya yang akan mengidentifikasi penyebab dan perawatan yang diperlukan guna mengatasinya. Pasalnya, bisa jadi rasa ngilu bukan karena gigi sensitif.

Selama ini, kata dia, usia terbanyak menderita gigi sensitif adalah 20-40 tahun. Walaupun sebenarnya tidak menutup kemungkinan remaja juga bisa mengalaminya.

Secara umum, penderita gigi sensitif di Indonesia tergolong banyak. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh IPSOS Tracking Study tahun 2013, terdapat 43 persen penderita gigi sensitif. Angka itu didapatkan dari konsumen GlaxoSmithKline (GSK) Oral Healthcare berumur 25-60 tahun di tiga kota besar Indonesia. ep:rc69 ed:khoirul azwar

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement