Selasa 30 Jun 2015 14:00 WIB

Aksi Maskulin Melebur Batas

Red:

Saat ini para desainer tampaknya berusaha untuk mengaburkan batas gender. Setidaknya itulah yang dilakukan oleh para desainer Milan. Mereka terus berusaha mengaburkan garis berpakaian antara perempuan dan pria. Pada beberapa kesempatan, mereka melakukannya lewat eksperimen tekstil. Sebagiannya lagi lebih tertantang untuk mengasumsikan apa yang paling cocok digunakan pria atau wanita.

Pemandangan itulah yang tampak dari rangkaian koleksi pakaian pria untuk musim semi dan musim panas saat Pekan Mode Milan 2015 yang menampilkan Gucci, Fendi, Canali, dan Brioni.

Koleksi pakaian pria dari Gucci yang didesain Alessandro Michele sangat menunjukkan kecenderungan desainnya yang sangat fleksibel. Pada koleksi kali ini, Gucci mempersembahkan jenis pakaian pria, di antaranya celana pendek rajutan putih dengan bordir kupu-kupu dan jangkar. Ada pula kemeja berenda transparan dengan aplikasi dekoratif yang dipadukan dengan celana pendek basket mengilap atau celana atletik.

Tak ketinggalan, terlihat juga celana melebar yang dipasangkan dengan sweater berkilauan dan kemeja dengan kerah runcing. Terdapat pula jas double-breasted dengan kemeja di mana ada kerutan kecil di bagian dada serta bunga merah di leher.

Gucci juga menghadirkan desain tradisional berupa jas berikat yang tampil dengan motif kucing yang merupakan salah satu motif trendi pada musim tersebut. Tampilan jas tersebut diperindah dengan topi rajutan warna merah. Tampilan mereka pun disempurnakan scarf bermotif bunga.

Dan, ketika Michele berusaha masuk ke dalam ciri khas Gucci, dia memberikan sentuhan berupa garis merah dan hijau khas Gucci, yang terlihat mengelilingi mantel seperti motif pelangi sebelum era 1970-an.

Dan, seperti yang telah dilakukan pada pergelaran busana sebelumnya, Michele menampilkan model pria dan wanita secara bersamaan ke atas panggung.

Mereka menggunakan busana yang serupa sehingga melebur habis batas gender. Mereka mengenakan celana berpola serupa yang sekilas terlihat seperti rok dan berhias motif bunga yang bisa digunakan pria dan wanita.

Lewat koleksi Canali, Andrea Pompilio menepis cetakan geometris dan fokus pada garis monokrom dalam nuansa Mediterania yang mendalam. Meski begitu, koleksi Canali kali ini tetap luar biasa. Pompilio membuat pakaian dari sutra organza yang menciptakan kesan transparansi, denim yang tahan lama dari campuran wol dan linen, serta atasan pakaian rajut dan jaket yang terbuat dari bahan terry.

Selain itu, ada jaket safari yang tipis dan transparan. Meskipun terbuat dari bahan ringan seperti kain organza, ia mampu mempertahankan bentuknya. "Ketika mereka bisa melihat menembus bahan jas atau kemeja, saya merasa itu hal yang sangat menarik," kata Pompilio seperti dikutip dari AP.

Bahan terry mengingatkannya pada masa kejayaan pria pada 1950-an ketika bintang Hollywood sering digambarkan sedang berada di tepi kolam dengan celana beludru pendek. "Kami mengambil sesuatu yang sangat mudah, tetapi kami membuatnya sangat mewah," kata Pompilio.

Sedangkan, timur dan barat pun bertemu di Brioni. Koleksi musim depannya terinspirasi oleh arsitek Carlo Scarpa yang karyanya dipengaruhi oleh sejarah Venesia dan modernitas Jepang. Desainer Brendan Mullane turun tangan untuk merancang pakaian halus dan paling sering dipakai dengan celana pendek ini. "Itu dilukis, tetapi dengan cara tembus seperti cat di kaca," kata Mullane.

Jaket menjadi bintang dari pertunjukan ini, termasuk setelan mantel berikat. Brioni juga menunjukkan jaket sporty yang terbuat dari nilon Jepang ringan. "Anda bisa melihat Brioni memiliki sisi lain," ucapnya.

Lain lagi dengan aksi Silvia Venturini Fendi yang terus menyulap koleksi musim semi dan panas 2015 demi menyajikan pakaian pria terbaik. Koleksi busana motif ular dibuat dengan menghadirkan teknik bayangan. Jas hujan berbahan karet berwarna kuning dibuat dari bahan kulit terbaik dan dapat juga dipakai bolak-balik.

Jas tweed juga terlihat dengan efek granit. Kesan tegas tak pelak muncul. Namun, berkat kombinasi kemeja yang tanpa dasi, seketika kesan itu luntur. Koleksi ini memang bertujuan untuk memadukan sejumlah bahan, seperti kemeja sutra dan jaket suede serta celana jersey rajut agar penggunanya nyaman saat berjalan-jalan.

Ada juga motif batu berkerikil dari bahan yang superringan dan cocok dikenakan dengan celana pendek dan atasan berkancing bawah. Warna-warna Fendi yang terinspirasi oleh badai pesisir, busa putih, pasir, batu tulis biru, abu-abu, dan hitam dalam paletnya memang menjanjikan kenyamanan berbusana.

ed: endah hapsari

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement