Selasa 30 Jun 2015 14:00 WIB

pasien cerdas- Kurang Tidur Vs Tidur Terlalu Lama

Red:

Tadi malam, berapa lama Anda terlelap? Sering kali, orang mengorbankan waktu tidurnya demi merampungkan berbagai tugas. Alhasil, bukan cuma kurang tidur, kualitas tidur malamnya pun buruk.

Sejumlah penelitian menunjukkan jam tidur yang kurang bisa mendatangkan efek berbahaya pada kesehatan jantung, bobot tubuh, dan mengantarkan orang pada kondisi berbahaya lainnya. "Tidur malam idealnya adalah tujuh sampai delapan jam," kata pakar neurologi di University of Washington, Prof Dr Nathaniel F Watson, seperti dikutip dari CNN.

American Academy of Sleep Medicine merekomendasikan waktu tidur tepat untuk dewasa adalah tujuh jam setiap malam. Meski sebagian masyarakat sudah paham akan anjuran ini, studi di Amerika menunjukkan rata-rata jam tidur penduduk dewasa berkurang setiap tahunnya. Pada 1985, sekitar orang Amerika tidur 7,4 jam. Lima tahun kemudian, angkanya terpangkas menjadi 7,29 jam. Pada 2004 dan 2012, waktu tidurnya merosot menjadi 7,18 jam. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyebutkan tidak cukup tidur bisa menimbulkan epidemi di masyarakat menyangkut banyak aspek kesehatan.

Dalam penelitiannya, Watson yang juga menjabat sebagai presiden American Academy of Sleep Medicine ini mencermati lebih dari 300 kasus. Kebanyakan responden yang hanya tidur kurang dari enam jam mengalami kemunduran kinerja. "Kurang tidur memengaruhi kewaspadaan mental serta meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, diabetes, dan obesitas," ucap Watson.

Dalam studi tersebut, Watson juga menemukan rata-rata orang yang tidur lebih dari tujuh jam melakukannya karena sakit atau setelah kurang tidur pada malam sebelumnya. Tentunya, tidur berlebihan pun tidak baik. Terlalu lama tidur dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian. "Orang yang banyak tidur biasanya mengidap suatu penyakit yang akhirnya membuat mereka meninggal," komentar seorang peneliti dari Columbia University, James Gangwisch.

Kebanyakan tidur dapat menjadi indikator seseorang tidak berolahraga atau bersosialisasi. Kondisi tersebut dapat mendatangkan risiko kesehatan. Gangwisch mencontohkan, orang yang tidur malam kurang dari tujuh jam mempunyai indeks massa tubuh yang tinggi.

Studi terpisah menunjukkan waktu tidur yang tidak memadai bisa menyebabkan obesitas hingga merangsang hormon peningkat nafsu makan. "Kenaikan berat badan mungkin disebabkan oleh mata yang sulit terpejam sehingga pada akhirnya meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke," kata Gangwisch. Defisit tidur tampaknya juga meningkatkan tekanan darah. Sebuah studi kecil dilakukan pada beberapa orang dewasa sehat memperlihatkan tekanan darah lebih tinggi apabila tidur empat jam dibandingkan tujuh jam.

Di antara banyak gangguan tidur, insomnia dan apnea tidur obstruktif paling sering terjadi. Kondisi itu dialami oleh 24 persen laki-laki dan sembilan persen perempuan. Kalau kurang tidur dan kualitas tidur rendah, tekanan darah akan terus meningkat, oksigen tubuh akan hilang, denyut jantung tidak teratur, dan darah lebih kental.

Agar cukup tidur, coba perhatikan lagi kondisi kamar. Ruangan yang agak gelap dan dingin bisa membuat orang lebih lelap. Selain itu, hindari konsumsi kafein berdekatan dengan waktu tidur. ed: reiny dwinanda

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement