Selasa 28 Oct 2014 18:43 WIB

Restoran Inggil, Rumah Makan Merangkap Museum

Red:

Berkunjung ke Malang, Jawa Timur, banyak rumah makan yang bisa direkomendasikan sebagai tempat wisata kuliner. Salah satunya, restoran Inggil. Rumah makan yang terletak di Jalan Gajahmada No 4 ini wajib dikunjungi oleh wisatawan.

Restoran Inggil terletak di kawasan yang strategis, tak jauh dari Stasiun Kota Baru. Wisatawan yang menumpang pesawat terbang pun bisa mencapainya dalam tempo 30 menit begitu keluar dari area Bandara Abdurachman Saleh. Mereka yang menginap di manapun di Kota Malang bisa dengan mudah menjangkau lokasi Inggil.

Tiba di pelatarannya, wisatawan akan langsung merasakan spesialnya Inggil. Pengunjung restoran seolah dibawa ke era Jawa tempo dulu. Atmosfer itu tercipta berkat kekhasan arsitektur dan elemen dekorasi restoran. Duduk di kursi hijau menghadap ke meja berwarna serupa, kesan jadul pun semakin kental terasa. Di seluruh penjuru ruang terpajang banyak benda kuno, seperti foto, lukisan, maupun lembaran tulisan tangan yang bersejarah.

Dari mana restoran Inggil mendapatkan benda yang bukan replika tersebut? Seluruh elemen dekorasi rumah makan ini berasal dari koleksi Museum Malang Tempo Doeloe. Sejak 2012, Inggil menjadi bagian tak terpisahkan dari museum yang digagas oleh Dwi Cahyono itu. Setelah lima tahun berdiri, Museum Malang Tempo Doeloe pindah dari Jalan Soekarno Hatta ke Jalan Gajahmada. Dwi ingin mengemas sejarah menjadi satu hal yang menyenangkan. Masyarakat bisa dengan mudah belajar sejarah melalui museum yang dikonsep merangkap sebagai rumah makan tersebut.

Setelah penyelenggaraan event Malang Tempo Doeloe, pada 2006, Museum Malang Tempo Doeloe mendapat hak paten dari Kementerian Hukum dan HAM. Setelah mengalami perjalanan panjang, akhirnya museum merangkap restoran ini pun bisa dibuka untuk umum. Semua barang yang terdapat dalam museum asli dan selalu terawat dengan baik. Keberadaannya tidak hanya menarik bagi pelancong domestik. Wisawatan asing pun banyak yang menyempatkan waktu berkunjung ke Inggil. "Ini pertama kalinya saya ke Inggil, tempatnya menarik dan makanannya mantap," kata Rani, salah seorang pengunjung asal Jakarta.

Pecel Inggil

Di Inggil, beragam menu khas Jawa Timur tersedia untuk para pengunjung. Tamu restoran bisa memilih duduk di bangku atau lesehan. Tak seperti kebanyakan rumah makan yang menyediakan tempat lesehan di saung, Inggil memiliki area khusus untuk lesehan di dalam ruangan.

Setelah memilih tempat duduk, pelayan yang berpenampilan khas putri Jawa akan datang menghampiri membawakan buku menu. Ada puluhan masakan Jawa yang bisa dicicipi. Sementara itu, alunan tembang bergilir memanjakan telinga tamu restoran.

Berkunjung ke Inggil, jangan lupa untuk memesan pecel sayur jawa. Pecelnya mirip dengan urap khas Jawa Barat. Potongan kangkung, tauge, dan kacang panjang rebus dihidangkan dengan ikan teri yang digoreng garing. Sebelum makan, aduk terlebih dahulu sayuran beserta teri dengan bumbu pecel berupa parutan kelapa yang telah berbumbu sedikit pedas. Satu porsi pecel sayur jawa ditawarkan dengan harga Rp 12.500.

Selain pecel sayur, ada pula terancam, yakni sejenis urap khas Jawa Timur. Terancam berisi kacang panjang, tauge yang masih muda, dan daun kemangi yang teraduk rata dengan parutan kelapa. Rasanya hampir mirip dengan pecal sayur, namun daun kemangi membuat aromanya lebih khas. Potongan sayurnya juga lebih kecil. Tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk menikmatinya. Dengan membayar Rp 9.000, seporsi terancam bisa dinikmati untuk dua sampai tiga orang.

Restoran Inggil juga terkenal dengan pecel terongnya. Menu ini terbuat dari potongan terong ungu yang digoreng dan disajikan dengan sambal kacang. Pecel terong nikmat disantap hangat. Sebelum mencicipinya, jangan lupa mengaduknya terlebih dahulu dengan sambal kacang. Satu piring pecel terong bisa dinikmati seharga Rp 15.500.

Menu andalan Inggil berikutnya adalah mendol, sejenis perkedel tempe. Mendol terbuat dari tempe yang sudah dihancurkan kemudian dibulatkan menyerupai perkedel lalu digoreng. Mendol yang dihidangkan hangat cocok disantap dengan sambal terasi. Untuk mendapatkan mendol, pengunjung restoran bergaya era kolonial ini cukup mengeluarkan Rp 3.000.

Selain sayuran, lauk-pauk hewani juga tersedia di restoran Inggil. Ayam bakar, ayam goreng, dan ayam penyet termasuk beberapa di antaranya. Lalu, ada hidangan laut, seperti cumi, udang, serta ikan. Puas mengisi perut, silakan berkeliling restoran untuk mempelajari benda-benda koleksi foto gedung bersejarah di Malang, beker kuno, atau uang yang sempat menjadi alat tukar pada masa lalu. Selamat belajar sejarah di tempat yang menggoda selera!

***

Restoran Inggil

Jln Gajahmada No 4, Malang, Jawa Timur

Jam operasional: 10.00 sampai 22.00 WIB

Harga makanan mulai dari Rp 7.000 sampai Rp 50 ribu ed: reiny dwinanda

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement