Selasa 02 Sep 2014 12:00 WIB
leisure community

Hijabographic Komunitas Muslimah Seniman

Red:

Dalam Islam, ada adab yang harus diperhatikan dalam mengekspresikan seni yang harus seniman perhatikan. Memegang teguh prinsip tersebut, sejumlah Muslimah berhijab tak memendam bakat seninya dan berhimpun dalam Komunitas Hijabographic. Lahir dari nama hijab dan grafis, komunitas Hijabographic menjadi wadah bagi Muslimah menunjukkan karyanya. "Komunitas ini terbentuk karena banyak sekali Muslimah berpotensi di bidang seni," kata Ragillia Rachmayuni, salah satu pendiri komunitas.

Ragillia membentuk komunitas Hijabographic bersama dengan dua sahabatnya, Oryza Sativa dan Hestiya Petrina. Komunitas yang mengusung konsep when Moslema meet creativity ini menjadi tempat berhimpun perempuan Muslim kreatif. Hijabographic bisa dibilang merupakan laboratorium dalam meramu karya-karya seni. Ide yang terkumpul digabung menjadi satu. Seniman Muslimah yang berkreasi saling berkolaborasi. Sebelumnya, hasil karya mereka sulit untuk disebarluaskan karena tak ada media penyalurannya. Keberadaan Hijabographic pun menjadi solusinya.

Tentu saja, karya seni buatan Hijabographic bernapaskan nilai-nilai keislaman dan kemuslimahan. Temanya selalu menginspirasi Muslimah untuk menutup aurat. Karya anggota Hijabographic disebarluaskan melalui Facebook, Twitter, dan Instagram. Akun Instagram @hijabographic saat ini sudah memiliki ribuan followers.

Dalam akun media sosial Hijabographic, beragam seni visual ditampilkan. Konten yang bernapaskan Islam tetap terlihat menarik dan unik. Untuk menjalin kekompakan antaranggota sekaligus meningkatkan keterampilan mereka, Hijabographic secara berkala menggelar gathering dan hijab class. Di acara tersebut anggota Hijabographic mendapatkan pelatihan dari para ahli di bidang seni. Terkadang, komunitas juga menggelar acara dengan berkolaborasi bersama komunitas lain.

Sejak berdiri pada November 2012, sudah banyak acara yang digelar komunitas Hijabographic. Beberapa di antaranya adalah pameran poster "Take Cover" dalam rangka Gerakan Menutup Aurat pada April 2014. Acara tersebut sekaligus memperingati hari Hijab Sedunia. Sementara itu, acara yang terakhir digelar adalah Ramadhan Emang Beda pada bulan puasa lalu.

Untuk lebih menghidupkan komunitasnya, produk-produk hasil karya anggota Hijabographic dijual untuk umum. Mereka menawarkan karya seni berupa merchandise maupun komik kepada masyarakat. Saat ini, komunitas Hijabographic memang masih berbasis dan aktif di Jakarta. Meski demikian, secara online, anggotanya ada di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan, Muslimah asal Malaysia dan Singapura juga turut bergabung. "Alhamdulillah, sejauh ini perkebangan komunitas meningkat dan anggota selalu antusias," kata Ragillia.

Dalam waktu dekat, komunitas Hijabographic akan meresmikan Hijabographic Bandung. Muslimah yang berdomisili di Bandung dapat melakukan gathering dan menggelar acara yang dapat dipetik manfaatnya untuk anggota komunitas. Ke depannya, Hijabographic ingin gaungnya lebih menggema ke selauruh Indonesia. Mereka pun tengah menyiapkan kegiatan berikutnya, salah satunya berupa basecamp komunitas.

Muslimah yang gemar berkesenian dapat bergabung dengan Hijabographic dengan mengikuti akun media sosial komunitas ini.   rep:nora azizah ed: reiny dwinanda

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement