Selasa 26 Aug 2014 12:00 WIB
money savvy

Gaji Kecil tapi Ingin Beli Mobil

Red:

Sebagian besar orang ingin memiliki mobil untuk membantu aktivitasnya sehari-hari. Apalagi bagi yang sudah berkeluarga dan memiliki momongan lebih dari satu. Pastilah mereka sangat membutuhkan mobil.

Sayangnya, impiannya memiliki mobil tak bisa langsung dicapainya dengan instan. Apa daya harga mobil tergolong mahal. Sedangkan uang kita belum cukup, ditambah lagi gaji kita pas-pasan. Selain itu, kebutuhan banyak dan masih memiliki beberapa tanggungan.

Hal ini juga dirasakan oleh Deane Nurul (29 tahun). Ibu dua anak itu mengaku berangan ingin mempunyai mobil. Semuanya baru menjadi rencana. Bahkan, ia juga sudah menabung untuk mengumpulkan uang muka mobil. Namun, Deane mengaku masih bingung untuk mengambil kredit atau tidak.

Deane mengungkapkan keinginannya untuk membeli mobil lantaran iba dengan anak-anaknya yang masih SD dan TK. Tujuannya supaya kalau pergi bersama mereka, tidak kehujanan atau kepanasan.

Ia berencana memiliki mobil berukuran kecil agar bisa masuk ke gang senggol, seperti model Honda Jazz. Bujet yang ia tetapkan untuk membeli mobil sekitar Rp 150 juta. Dengan harga segitu, Deane mengaku tak masalah jika mendapatkan mobil bekas dan tahun pembuatan mobil yang tak muda. "Tapi belum mantap, masih maju mundur," ujarnya.

Walaupun begitu, ia sudah mencari tahu harga pasaran mobil, dealer penjualan mobil, serta spesifikasi mobil yang diinginkan. Hanya, ia mengaku masih terbentur masalah dana lantaran uangnya belum mencukupi.

Ia hanya bergantung pada penghasilan suami sebagai PNS di salah satu kantor kementerian. Sedangkan ia tidak bekerja dan menjadi ibu rumah tangga. Ia juga masih memiliki beberapa tanggungan, seperti kredit rumah BTN sekitar Rp 700 ribu per bulan, kontrakan rumah Rp 400 ribu, biaya sekolah anandanya dan biaya makan, serta kebutuhan hidup sehari-hari.

Bila Deane masih maju mundur, Annisa Diah (35) agaknya sudah bisa mengambil keputusan demi memiliki mobil idaman. Lantaran penghasilannya dan suami tidak terlalu besar, demi keinginan itu perempuan yang biasa disapa Icha ini memutuskan untuk berkompromi. "Memang bukan mobil idaman sih, tapi yang penting berfungsi dan adem," ujar ibu dua putra tersebut.

Ia dan suami memutuskan untuk membeli mobil bekas yang sudah berumur sekitar 10 tahun. "Yang penting, mesinnya masih bagus dan tidak bolak-balik ke bengkel," kata Icha.

Mereka juga memutuskan untuk tidak berutang dengan mengambil kredit kepemilikan kendaraan bermotor. Keduanya sepakat untuk melihat dana yang mereka miliki dan membeli sesuai kemampuan keuangan keluarga. "Pusing deh kalau punya utang," ujarnya.

Ternyata, walaupun bekas dan sudah "berumur", hingga kini keluarga Icha tetap nyaman-nyaman saja menggunakan mobil tersebut. Kendati begitu, ketika keuangan memungkinkan, Icha dan suami tetap berkeinginan untuk mengganti mobil dengan usia yang lebih muda lagi. Namun syaratnya, mereka tetap dengan prinsip lama, "Ogah berutang!" kata Icha tegas.

Sebenarnya, kendati bergaji pas-pasan, keinginan untuk memiliki mobil tetap mungkin diwujudkan. Langkah pertama yang harus dilakukan untuk menggapai semua impian tersebut, yakni rutin menabung. "Sisihkan minimal 10 persen dari penghasilan per bulan setelah dipotong zakat," kata perencana keuangan Andy Nugroho, CFP, dari MRE Financial and Business Advisory tersebut.

Niatkan tabungan tersebut untuk mewujudkan impian yang sudah dibuat. Misalnya, untuk membeli mobil atau investasi rumah. Memang membutuhkan waktu yang relatif lama untuk menuai hasilnya. Meski demikian, justru langkah tersebut harus diambil sedini mungkin atau setelah masuk dunia kerja.

Ibarat pepatah lama, banyak jalan menuju Roma, begitu pula dengan cara meraih mimpi. Dari sekian banyak cara yang ada tentunya tidak ada yang instan. Tetapi, harus melewati serangkaian proses. Untuk itu, diperlukan pengontrolan diri ketika mengelola uang. Memanjakan diri dengan hasil jerih payah sendiri diperbolehkan. Tetapi, komitmen untuk menabung dan berinvestasi jangan sampai terlupakan. Selain itu, Andy mengungkapkan, "Harus banyak belajar juga dari pengalaman orang-orang yang sudah berhasil lebih dulu."

***

First Jobber Wujudkan Mimpi

Kamu termasuk mereka yang baru saja memasuki dunia kerja? Selamat. Tentu saja, senang memiliki penghasilan dari kerja keras sendiri. Nah, para first jobber juga boleh bermimpi untuk memiliki aneka benda idaman. Tidak hanya mobil, tetapi bisa juga gadget canggih sampai wisata ke destinasi favorit. Malah, ada baiknya mimpi itu telah dipupuk sejak pertama kali mendapatkan pekerjaan. "Hal ini untuk menjadi motivasi," kata perencana keuangan Andy Nugroho, CFP.

Kendati begitu, bermimpi tentunya harus realistis. Keinginan yang masih dalam angan-angan tersebut bukan perkara mudah untuk tercapai sehingga membutuhkan sebuah kerja keras. "Penyakit" awal para first jobber, yaitu kaget ketika mendapat gaji pertama.

Itu karena memiliki sejumlah uang dengan digit angka cukup banyak pada tabungan. Sebelumnya mungkin sempat mengalami kesulitan ekonomi, bahkan harus meminta orang tua untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Seorang first jobber sudah semestinya memiliki sikap disiplin terhadap diri sendiri, terutama dalam mengatur keuangan. "Bersenang-senang dengan uang sendiri boleh saja, asal ada batasannya," ujar Andy.

Maka, sebelum memulai mimpi, ada baiknya benar-benar meniatkan impian tersebut harus terwujud. Seseorang harus memiliki niat dan kemauan yang kuat untuk menggapainya. Jangan sampai hanya cukup dengan bermimpi. Tentu saja hasilnya akan nihil dan sebatas angan-angan belaka.

Selain itu, secara teknis keuangan juga perlu kedisiplinan. Komitmen yang kuat dan tinggi diperlukan agar tidak melenceng dari rencana yang sudah diatur.

rep:desy susilawati/nora azizah  ed: endah hapsari

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement