Selasa 10 Jun 2014 13:00 WIB
kuliner

Masakan Fusion India

Red:

India terkenal dengan rasa masakan yang autentik dan tradisional. Makanannya pun berkesan berat karena kaya akan bahan-bahan berlemak. Namun, belakangan ini, inovasi bermunculan. Masakan India pun kini dapat berbaur dengan cita rasa modern sehingga bisa dinikmati oleh kalangan yang lebih luas.

Manjunath Mural termasuk salah satu juru masak yang memperkenalkan masakan fusion India. Juru Masak Eksekutif dari The Sing of India Restoran berkonsep fine dining di Singapura itu Kamis (5/6) lalu memperlihatkan sejumlah variasi masakan India kreasinya dalam acara Asian-Indian Gastronomy by Chef Mural di The Cook Shop, Jakarta Selatan. “Fusion cuisine memang telah menjadi tren dunia, yakni menggabungkan dua atau lebih cita rasa kuliner yang berbeda dalam satu jenis masakan sehingga menawarkan sensari baru di lidah para penikmatnya,” ujar Mural yang memenangkan People’s Choice Asian Chef of the Year 2012.

Dalam kesempatan tersebut, Mural memperkenalkan sejumlah makanan India modern kepada wartawan kuliner di Jakarta. Ia menghidangkan menu pembuka, menu utama, dan menu penutup. Untuk appetizer, Mural membuat pink salmon. Chef yang masuk dalam nominasi Asian Chef of the Year 2013 pada World Gourmet Summit Excellency Award ini memarinade potongan ikan salmon Norwegia dengan tandoori, bumbu khas India. Ia lantas menambahkan jus delima dan sambal khas buatan Mural.

Menandakan tak dimasak terlalu lama, warna daging salmonnya tetap berwarna merah muda. Bumbu yang tepat membuat salmon tidak berbau amis sama sekali. Rasanya dapat diterima oleh lidah Indonesia walau sedikit agak sedikit pedas.

Mural juga memperkenalkan dual cavier topped crispy poisson sebagai menu pembuka. Sesuai nama menunya, ini adalah ikan berbalut tepung garing yang dimasak dengan teknik deep fried. Sebagai pelengkap, ia menyajikan masakannya dengan saus berwarna oranye berisikan daging lobster cincang. Rasanya yang pedas pun cukup akrab dengan lidah Indonesia.

Begitu juga menu pembuka ketiga, trispiced wagyu beef. Rasanya sama pedasnya dengan dua menu pembuka lainnya. Mural mengolah daging sapi dengan baluran tiga bumbu rempah biji adas manis, cengkih, dan buah pala. Untuk menyajikannya, Mural meletakkan trispiced wagyu beef dengan salad potongan buah kiwi hijau dan apel saus mayones. Rasanya asam. Segar sekali.

Selain itu, Mural juga membuat sup hangat yang menggungah selera. Warnanya kuning dengan pastel berukuran bulat kecil berisi taoge mengambang di atas sup. Kuahnya terbuat dari campuran krim kelapa dan jamur. Rasanya gurih dengan aroma jamur. Rasanya tak sama dengan cream soup. Lantaran memakai krim kelapa, sup buatan Mural rasanya lebih mirip dengan soto betawi. Mempertegas ciri India, ia memberikan taburan bunga warna ungu yang bisa dimakan pada supnya.

Beranjak ke menu utama, Mural menyuguhkan homemade spiced chicken roulade stuffed with baby spinach. Hidangan ayam rolade yang bercampur dengan daun bayam cincang ini pun berpotensi memikat orang yang tak akrab dengan masakan India. Sayur bercampur daging ayam tidak akan gagal mengenyangkan perut. Memakannya pun akan lebih berselera berkat gelimang laksa infused sauce atau saus kari. Menu utama ini nikmat disantap bersama sundries raisin pulau rice atau nasi pulao berwarna oranye.

Selain itu, dalam piring saji ditambahkan herbed edemame potatoes asparagus, yaitu kentang panggang yang membalut asparagus. Lantas, ada juga tomat panggang.

Masakan India modern yang dikreasikan Mural menggunakan bahan baku segar dan berkualitas tinggi. Tak hanya itu, ia sangat mengutamakan detail setiap presentasi masakannya. Seluruhnya tampak unik serta artistik. “Masakan itu layaknya karya seni dan saya mencoba merepresentasikan masakan India dengan tampilan Asia yang mendunia,” ujarnya.

Masakan India, menurut Mural, merupakan salah satu jenis masakan Asia yang terkenal. Masakan India juga banyak dijumpai di berbagai negara di Asia. Cita-cita Mural sederhana. Ia ingin menjadikan masakan India dapat diterima dan digemari oleh semua kalangan tanpa batas, termasuk juga masyarakat yang ada di Indonesia. Apalagi, Indonesia dikenal dengan menu makanan khasnya yang beraneka ragam.

The Sing of India berencana membuka cabangnya di Indonesia. Mural mewakili para chef muda dari India yang sangat antusias menghadirkan masakan India modern di tengah-tengah kuliner asal Indonesia. Dengan kombinasi bahan baku, presentasi masakan dan teknik memasak yang unik, ia yakin dapat ikut memeriahkan menu fusion cuisine ala India.

***

Ditutup dengan Manis

Sesudah kenyang dengan makanan pembuka dan makanan utama yang agak berat dan didominasi rasa pedas, Mural memberikan makanan penutup yang manis. Rasanya pun akan mudah untuk disukai oleh masyarakat Indonesia.

Makanan penutup buatan Mural terbilang unik. Ada es krim berwarna pink. Es krim ini buatan Mural sendiri. Ia mencampurkan forest berry frosty yang asam dan manis dengan susu segar. Menggunakan buah asli, cacahan kasar beri lengkap dengan bijinya masih terasa di tiap suapan es krim yang makin terasa nikmat dengan kacang almond cincang. “Saya sengaja membuat es krim dari buah beri untuk menyeimbangkan rasa dessert-nya supaya tidak semuanya manis,” ujarnya.

Selain itu, ada pula saffron crusted almond pannacotta. Menggunakan saffron, pannacota buatan Mural berwarna kuning. Terasa manis, hidangan penutup ini masih kental rasa susunya. Pannacotta disajikan dengan cokelat putih dan kacang almond. Mural juga membuat agar berbentuk mirip koin yang manis rasanya. Ia menghidangkan teh masala sebagai pamungkas. rep:desy susilawati ed: reiny dwinanda

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement