Jumat 23 Sep 2016 17:00 WIB

ASC Kuatkan Kerja Sama UKM

Red:

JAKARTA - Indonesia mendapatkan kesempatan besar sebagai tuan rumah dari acara The 4th ASIAN SME Conference 2016, yang diselenggarakan di Jakarta, pada 13-17 September 2016. Acara ini dihadiri 700 peserta termasuk 100 peserta dari 16 negara di luar Indonesia.

Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga berharap, melalui forum berkelas internasional ini bisa membangun sebuah komitmen kerja sama yang baik di antara negara-negara peserta untuk meningkatkan kapasitas UKM. "Ini yang kita harapkan dari pertemuan ini sehingga pertemuan ini yang sifatnya internasional bisa memberikan dampak positif bagi UKM kita yang ada di Indonesia," kata Puspayoga di Jakarta, berdasarkan rilis yang diterima Republika, Selasa (13/9).

Puspayoga menegaskan, untuk bisa menembus pasar global, UKM harus dalam negeri harus dibekali dengan pelatihan yang memadai. Misalnya, UKM diberikan pelatihan bagaimana meningkatkan kualitas produknya dan membuat kemasan yang menarik.

"Dikasi pelatihan supaya bisa meningkatkan kualitas produknya, bagaimana bisa memberikan kualitas desain produk-produk UKM kita untuk bisa bersaing di pasaran internasional. Tanpa kualitas, tanpa desain, ini yang kita butuhkan kerja sama ini sehingga ekspor kita bisa meningkat," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, President of Indonesia Council for Small Business (ICSB) Hermawan Kartajaya, menambahkan, The 4th ASIAN SME Conference 2016 bisa menjadi momentum untuk membawa Indonesia menjadi model pembinaan UKM se-Asia. "Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, saya merasakan itu. Di ICSB ini ada 4 pilar harus kerja sama. Selain itu, ada LSM, masyarakat sipil. Kalau semua kerja sama maka UKM di Indonesia akan maju," ucap Hermawan.

Sementara itu, Presiden Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) Henry C Widjaja mengatakan, YDBA merupakan satu dari sembilan yayasan di bawah Astra Group yang khusus menangani pemberdayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia. Berdiri pada 2 Mei 1980, YDBA hadir untuk memberikan pelatihan, advokasi, serta fasilitas pemasaran dan pendanaan kepada para UMKM.

"Prinsip kami adalah memberikan kail bukan ikan. Sehingga, kami tidak memberikan dana langsung kepada UMKM, melainkan membantu mereka melakukan capacity building dan akses pendanaan untuk kemajuan usahanya," tuturnya di Museum YDBA, Jakarta.     ed: Ichsan Emrald Alamsyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement