Jumat 23 Sep 2016 17:00 WIB

UMKM Lebak Serap 89.346 Tenaga Kerja

Red:

LEBAK -- Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Lebak, Banten, hingga kini menyerap tenaga kerja lokal sekitar 89.346 orang sehingga dapat menyumbangkan kesejahteraan masyarakat di daerah itu.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Babay Imroni, mengatakan, selama ini pertumbuhan UMKM Lebak tahun ke tahun tumbuh dan berkembang sehingga menyerap tenaga kerja lokal, Rabu (14/9). Mereka para pekerja itu dengan penghasilan rata-rata Rp 50 ribu hingga Rp 70 ribu per hari.

Kehadiran UMKM mendorong peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat sehingga terus dilakukan pembinaan agar usaha mereka berkembang.

Mereka adalah para pelaku UMKM bergerak di bidang kerajinan tangan, alat rumah tangga, mebel, gula aren, batu kalimaya, bilik, batu fosil, dan anyam-anyaman.

Produksi UMKM itu berkembang karena didukung bahan baku yang mudah diperoleh di wilayah itu. Kabupaten Lebak memiliki perkebunan yang luas, seperti bambu, melinjo, gula aren, pandan, dan singkong. "Saya kira dengan mudahnya bahan baku itu maka berkembang UMKM dan bisa menyerap lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat," ujarnya.

Menurut dia, saat ini jumlah UMKM Lebak tercatat 49.217 unit usaha, terdiri dari mikro 48.599 unit, kecil 608 unit, dan menengah 10 unit. Sedangkan penyerapan tenaga kerja lokal itu sekitar 89.346 orang.

Selama ini, UMKM terus berkembang setiap tahunnya karena kemudahan pemasaran dan permintaan pasar yang cenderung meningkat.

Pemerintah daerah mengoptimalkan pembinaan guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat juga penyerapan lapangan pekerjaan untuk tenaga lokal.

Pembinaan itu antara lain diversifikasi produk, pelatihan manajemen, keuangan, dan kewirausahaan. Dengan demikian, pelaku UMKM Kabupaten Lebak meningkat melalui bidang usaha industri rumahan (home industry), seperti kerajinan tangan, logam, aneka jenis makanan, hasil produksi pertanian, dan perkebunan, serta pertambangan.

Bahkan, produksi UMKM gula cetak dan gula semut menembus pasar Eropa, Asia, dan Amerika Serikat. Begitu pula produk emping dipasok ke sejumlah daerah di Tanah Air.   antara, ed: Ichsan Emrald Alamsyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement