Jumat 17 Jun 2016 15:00 WIB

Nikasius Dirgahayu, Pemilik The Barbership: Jemput Rezeki Lewat Jasa Barber Delivery

Red:

Usaha rintisan atau start-up mengalami pertumbuhan pesat di Indonesia. Seperti usaha yang banyak dilirik kalangan muda, yaitu usaha pangkas rambut alias barber shop.

Namun, tak semua pelaku bisnis di bidang potong rambut hanya menjadi pengikut. Ada juga entrepreuner, seperti Nikasius Dirgahayu yang mengikuti semangat, hobi, dan kreativitas. Ia menjalankan bisnis potong rambut panggilan.

Tak sekadar dipanggil, Nik, panggilan akrabnya, juga menambahkan kemampuan seninya dalam memangkas rambut seseorang. Berikut cerita Nik kepada wartawan Republika Rizky Jaramaya mengenai perjalanan lima tahun usaha The Barbership.

***

Sejak duduk di bangku kuliah, Nikasius Dirgahayu sudah akrab dengan dunia pangkas rambut dan kerap dipercaya untuk mencukur rambut teman-temannya. Pria yang akrab disapa Nik tersebut belajar memotong rambut secara autodidak dan bakatnya didukung oleh jurusan yang diambilnya saat kuliah, yakni seni rupa.

Hobi Nik dalam mencukur rambut tetap melekat sampai memasuki dunia kerja. Permintaan dari teman-temannya untuk mencukur rambut tetap berdatangan ketika dia bekerja di salah satu agency iklan di Jakarta.

Saat itu, Nik belum mematok harga dan hasil jerih payahnya kerap dihargai dengan traktiran makan atau minuman. "Sekitar empat tahun lalu, saya mendapatkan bayaran pertama sebesar Rp 50 ribu dan saat itu saya motongin tiga orang," ujar Nik. Hingga kemudian, karena jenuh ia pun memilih untuk melepas pekerjaannya di agency tersebut.

Nik melepas penat dengan menghabiskan waktu selama satu bulan di India dan satu pekan di Singapura. Sepulang dari negeri tetangga, Nik pun memutuskan untuk serius menggarap bisnis jasa potong rambut bernama Nik The BarberShip. Biasanya, jasa pangkas rambut memiliki ruang atau bangunan tersendiri, tapi dalam menjalankan bisnisnya Nik memilih untuk menjemput bola, yakni mendatangi setiap pelanggannya ke rumah, kantor, maupun apartemen.

Sebelum menggunakan nama The BarberShip, Nik sempat memakai label nama Barber Bro, tapi seiring berjalannya waktu sudah banyak barber lain yang menggunakan nama tersebut. Pada akhirnya, dia mengambil nama The BarberShip. Nik mengatakan, "ship" diambil dari kata shipment yang berarti pengiriman. Hal ini sesuai dengan konsep bisnisnya, yakni home delivery.

Nik mengatakan, konsep bisnis yang dijalankan sebenarnya bukan yang pertama kali, sebab sebelumnya sudah banyak yang menjalankan bisnis salon delivery. Tapi, kelebihan Nik yaitu banyak memanfaatkan media sosial, yakni Instagram sebagai sarana promosi.

Nik mengaku berbeda dengan barber pada umumnya karena dia tidak sekadar memotong rambut, tapi juga dapat menambahkan sentuhan art atau seni, seperti hair tattoo sesuai permintaan pelanggan. Oleh karena itu, harga yang dibanderol oleh Nik terbilang cukup mahal, yakni Rp 100 ribu per kepala ditambah ongkos kirim sebesar Rp 10 ribu per kilometer dihitung dari Tebet.

"Memang ada yang komplain harganya kemahalan, tapi untuk beberapa orang yang butuh harga segitu terbilang murah karena mereka gak perlu keluar uang bensin, kena macet, dan nunggu antrean di barber shop," kata Nik. Dalam satu hari, Nik mematok maksimal mendatangi lima tempat pelanggannya dari jam 10.00 pagi sampai 20.00 malam.

Sejauh ini, Nik hanya melayani area Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. Selain itu, Nik juga hanya beroperasi setiap Senin sampai Jumat, sehingga jika ada order pada akhir pekan dia mengenakan extra charge sebesar Rp 75 ribu.

Selain itu, Nik hanya menerima jasa potong rambut khusus laki-laki, baik itu dewasa maupun anak-anak. Karena, pada dasarnya seorang barber memang hanya bertugas untuk memotong rambut laki-laki.

Hingga kini, sudah hampir lima tahun Nik menjalankan bisnis jasa potong rambut. "Saya terima order motong rambut cewek kalau hanya ada yang pengen hair tattoo," ujar Nik.

Nik mengaku senang menjalani bisnis jasa barber yang berkonsep home delivery ini karena sesuai dengan passion-nya. Di sisi lain, jam kerjanya juga cukup fleksibel, sehingga dia bisa mengerjakan hobi lainnya.

Menurutnya, saat ini saingan bisnis jasa barber sudah mulai bermunculan, tapi Nik menganggap pesaing adalah kawan untuk belajar. Bagi Nik, hal yang membuatnya berbeda dengan bisnis jasa barber lainnya, yakni cara menyervis pelanggan. "Kuncinya adalah jam terbang, niat, dan fokus. Bisnis di bidang jasa, servis harus nomor satu," ujar pria asal Jakarta tersebut.

Di masa mendatang, Nik memiliki sebuah cita-cita untuk menjadikan barber sebagai mata pencaharian yang profesional dan banyak dilirik oleh anak muda. Nik tidak ingin profesi sebagai barber dipandang sebelah mata.

Sebab, di Singapura dan Amerika Serikat pekerjaan ini mendapatkan apresiasi besar dari masyarakat. Nik juga ingin mendirikan akademi potong rambut atau barber school di Jakarta.

Ia pun kemudian mengasah kemampuannya dengan mengambil les di Rotterdam, Belanda, dan Amerika Serikat. Selain itu, Nik ingin mendirikan sebuah barber shop dengan tidak melepaskan layanan home delivery.

Nik semakin termotivasi untuk mengangkat derajat profesi barber setelah dia bertemu dengan seorang barber ternama asal Amerika Serikat, yakni Carlos Ramos di acara Jakarta Barber Showcase.

Nik mengatakan, Carlos banyak memberikan pelajaran dari segi teknik maupun filosofi dalam berbisnis. Dalam menjalan bisnis, seseorang harus berkompetisi dengan dirinya sendiri, bukan orang lain.

Menurut Nik, setiap orang bisa membangun bisnis yang sukses jika fokus, tetap belajar, dan bersedia menjalani semua proses secara perlahan tapi pasti. Sebab, tidak ada kesuksesan yang bisa diraih dalam waktu singkat. ed: Ichsan Emrald Alamsyah 

Profil Singkat

Nama Lengkap : Nikasius Dirgahayu

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 3 Oktober 1985

Pendidikan : Sarjana Seni, Seni Rupa IKJ 2005

Instagram : nick_thebarbership

line: Nick_Barberbro

wa: 081808420249

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement