Jumat 05 Feb 2016 15:00 WIB

Andityo Tri Septian, Pemilik Usaha Ojek Online Joki Tegal: Jasa Ojek Keliling Cita Rasa Lokal Kekinian

Red:

Layanan jasa ojek dengan pemesanan via aplikasi gawai tidak hanya bisa dinikmati masyarakat kota besar saja. Peluang jasa ojek serupa terbuka di kota-kota dan kabupaten se-Indonesia tanpa harus menunggu perusahaan ojek online besar melakukan ekspansi.

Andityo Tri Septian pun memulainya secara mandiri untuk kota kelahirannya, yakni Tegal, Jawa Tengah. Inisiatif tersebut didorong keinginannya menyediakan jasa angkutan yang aman dan nyaman tanpa harus bergantung pada pendatang.

Langkah penuh percaya diri dan kehati-hatian terus ia lakukan dalam pengembangan usaha ini. Ikuti cerita Tian, panggilan akrabnya, dalam pengembangan dan strategi pemasaran si Joko Tegal kepada wartawan Republika, Sonia Fitri.

***

Sebelum memulai usaha Joki Tegal, Tian sudah menggeluti dunia usaha dalam jaringan sejak 2010. Jenis usahanyan yakni jual beli pakaian via transaksi online.

Bisnis tersebut hingga kini konsisten meraup laba hingga puluhan juta. Ide membuka cabang usaha baru jasa ojek online tebersit ketika layanan serupa tengah digandrungi di kota besar. "Jasa Ojek Keliling (Joki) Tegal" akhirnya resmi diperkenalkan ke publik pada Januari 2016.

Meski baru, sebenarnya Tian sudah cukup lama melakukan riset dan survei untuk usaha ini. Kota Tegal yang tak terlalu luas, jarang macet namun banyak gang-gang permukiman yang berkelok-kelok serupa labirin.

Otomatis, mobilitas masyarakat setempat—kecuali di jalan besar—dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan pribadi dan ojek konvensional. "Tapi tukang ojek biasanya mangkal di tempat terbatas, misalnya, hanya di terminal dan mal saja, kebanyakan becak," kata dia kepada Republika.

Pendapatan para tukang ojek konvensional juga tidak tetap meski sekali jalan memasang tarif Rp 20 ribu – Rp 25 ribu. Para calon penumpang pun terkadang sepi karena banyak yang sudah minta jemputan via ponsel. Warga Tegal, lanjut dia, sudah cukup melek teknologi dan juga menginginkan pelayanan jasa serbacepat dan praktis.

Di sanalah Joki Tegal masuk dan mendapat sambutan hangat. Tanpa berniat menggeser keberadaan ojek konvensional lokal, Tian ingin penduduk Tegal melakukan kegiatan mobilisasi dengan nyaman sambil membuka lapangan pekerjaan baru.

Ia juga ingin membuat image jasa ojek di daerah naik kelas karena dengan aplikasi, para rider Joki Tegal merasa setingkat lebih keren. Selain itu, dengan order via aplikasi, pengojek bisa berada di mana pun tanpa harus takut kehilangan orderan.

Keunggulan Joki Tegal bukan hanya di bidang layanan antar penumpang. Tapi juga, merambah ke bidang jasa antar makanan dan beragam jenis jasa masyarakat lokal lainnya. Ia merangkul segala jenis usaha untuk dipromosikan dengan konsep bagi hasil. "Kunci usaha bidang jasa itu kita pikir dulu apa yang dibutuhkan orang, apa yang bisa kita layani, dan langsung dibuat konsep dan praktiknya," kata dia.

Langkah pertama pascariset, yakni membuat aplikasi untuk kemudian didaftarkan di Google Playstore. Cara pembuatan ia lakukan secara autodidak melalui tutorial di internet.

Layanan-layanan yang tersedia di Joki Tegal, di antaranya, J-Ride alias ojek panggilan. Setiap bulan ia membayar Rp 150 ribu untuk pemilik aplikasi.

Tarif yang dipatok untuk jasa antar penumpang, yakni Rp 10 ribu jarak jauh maupun dekat. Sementara, untuk kawasan Kecamatan Margadana dan Mejasem, tarif ditambah Rp 5 ribu menjadi Rp 15 ribu. Pembagian keuntungan antara perusahaan dan driver, yakni 80 persen untuk sopir dan 20 persen untuk perusahaan.

Jasa lainnya, yakni J-Send alias jasa kirim barang atau dokumen, J-Food atau jasa pesan antar makanan dan minuman; J-Mart, jasa belanja dan antar barang belanja; J-Massage, jasa pijat refleksi panggilan; J-Pay, jasa pembayaran PLN, Telkom, PDAM, BPJS; J-Samsat, jasa pembayaran baru dan perpanjangan STNK dan PBB, J-Hair Cut, jasa potong rambut dan creambath; J-Make Up, jasa make up panggilan; dan J-Shoes Soles, jasa sol sandal dan sepatu panggilan.

Selain itu ia juga baru saja menambah tiga jasa layanan terbaru. Tiga jasa itu, yakni J-Service, jasa perbaikan baru AC; J-Wash, jasa cuci mobil dan truk; dan J-Laundry alias jasa laundry panggilan.

Jenis layanan yang barusan disebut telah bekerja sama dengan pengusaha jasa setempat. Tarif telah melalui kesepakatan bagi hasil. Sementara, yang ditangani sopir Joki Tegal hanya layanan J-Ride, J-Send, J-Food, dan J-Mart.

Untuk jasa lainnya konsumen akan langsung berinteraksi dengan penyedia jasa. "Jadi, tukang pijatnya langsung ke konsumen. Tarifnya nggak ditambah apa pun, sesuai brosur," tuturnya.

Selang sebulan, aplikasinya telah diunduh sekitar 500 ponsel konsumen. Pencapaian tersebut tak lepas dari promosi yang gencar ia gulirkan di media sosial dan brosur. Hingga kini, Joki Tegal telah memiliki tujuh sopir yang siap melayani order konsumen dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

Orderan terbuka untuk pengantaran hingga tengah malam dengan syarat order via aplikasi dilakukan di bawah pukul 21.00 WIB. Joki Tegal masih membuka lowongan rider bagi yang berminat.

Gaji tinggi

Diakuinya, lowongan kerja sebagai sopir di Joki Tegal selalu dimulai dengan antusiasme. Tapi, setelah ia menjelaskan soal tarif dan gaji, kebanyakan pelamar mundur. "Mereka kebanyakan sudah termakan cerita gaji ojek online di kota besar yang tinggi," katanya.

Padahal jika ditelisik, cerita-cerita tersebut tak selalu semanis kenyataannya. Ia memang tidak menjanjikan gaji yang tinggi kepada para rider. Tapi sejauh ini, ia telah memperhitungkan tarif dan jarak tempuh tidak sampai membuat rider rugi.

Apalagi jika orderan konsumen tinggi. Kebanyakan jarak tempuh orderan pun rata-rata hanya dua kilometer tanpa macet. Jarak order paling jauh tujuh kilometer, tapi itu pun sangat jarang.

Jadi, jasa antar di Joki mengejar kuantitas. Ia juga belum bisa memasang tarif tinggi karena sedang masa promosi. Satu hal yang penting orang-orang menyadari dulu keberadaan Joki Tegal. Semakin banyak order maka akan semakin baik.

Hingga kini, rata-rata order yang diterima Joki Tegal lewat beragam layanannya, yakni 20 order per hari. Ia mengakui, saat ini usaha tersebut masih tahap merintis. Karena idealnya, untuk memenuhi operasional perusahaan, sedikitnya harus ada 35 orderan per hari. "Biaya operasional Rp 1 juta per bulan untuk menggaji admin dan karyawan," kata dia.

Perjalanan usaha Joki Tegal masih panjang. Ke depan ia ingin merangkul semua jasa dan usaha yang ada di Tegal. Begitu pun kulinernya. Jangan sampai Joki Tegal cepat booming, tapi kemudian buru-buru tenggelam. Kerja sama akan membuat keberadaan Joki dekat dan membantu keseharian masyarakat. ed: Ichsan Emrald Alamsyah

***

Bio Data Pengusaha:

- nama lengkap: Andityo Tri Septian (Tian)

- tempat tanggal lahir: Tegal, 23 September 1991

- alamat lengkap (Basecamp Joki): Jl. Ababil No. 31, Randugunting, Tegal.

- nama brand: Joki Tegal

- Joki Tegal at Playstore

- no kontak: 085771090800

- pin BBM: 53e30e30.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement