Jumat 17 Apr 2015 13:33 WIB

Tanjungpinang Kembangkan Kerajinan Kulit Pari

Red:

TANJUNGPINANG -- Kerajinan kulit pari dinilai berpotensi dikembangkan masyarakat di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Kulit pari bisa diolah untuk berbagai suvenir, dompet, dan tas.

Dengan potensi itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tanjungpinang berencana membina pelaku usaha untuk mengolah kulit pari.

"Program itu diadopsi dari Yogyakarta pada 2014. Pada dasarnya, program ini bertujuan memberikan varian hasil produksi terhadap industri kecil menengah," kata Kepala Seksi Kerajinan dan Sandang Disperindag Kota Tanjungpinang, Rachmat Ardiyanto, di Tanjungpinang, Selasa (14/4).

Dia mengatakan, ikan pari cukup banyak hidup di perairan Kepulauan Riau, termasuk Tanjungpinang. Karena itu, kulit ikan pari yang keras dapat dimanfaatkan untuk kerajinan tangan.

"Ini sebagai bentuk pemanfaatan potensi daerah," katanya.

Program itu dinilai dapat dikembangkan untuk menambah pendapatan para pelaku industri kecil menengah serta memperkaya hasil karya yang diproduksinya.

Program yang saat ini menunggu APBDP Kota Tanjungpinang tersebut sudah diminati 10 peserta yang berasal dari pelaku usaha kerajinan lokal.

"Untuk kualitas, kulit pari berada di tingkat kedua setelah kulit buaya dan sesudah kulit ular," kata Rachmat.

Harga kulit ikan pari juga mahal setelah diproduksi menjadi barang jadi seperti dompet dan lain sebagainya. Harga barang kerajinan dari kulit pari mulai Rp 150.000 sampai Rp 2 juta-an.

"Kebetulan di Tanjungpinang ini tidak ada, maka program ini akan kita coba," ujarnya.  antara ed: Nur Aini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement