Senin 29 Sep 2014 12:00 WIB

Insentif Peneliti Perlu Ditingkatkan

Red:

JAKARTA -- Peneliti Pusat Penelitian Politik (P2P) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Riefqi Muna, mengatakan, insentif peneliti di Indonesia perlu ditingkatkan. Sebab, banyak peneliti Indonesia yang menempuh pendidikan di luar negeri tidak kembali ke Tanah Air.

Menurutnya, hal yang menyebabkan para peneliti tidak kembali adalah faktor lingkungan dan insentif yang kurang baik. ''Negara harusnya memberikan dukungan atau menciptakan suasana agar peneliti yang punya keahlian tidak lari keluar atau migrasi otak. Rilnya ada insentif tidak hanya uang tapi mudahnya alat, laboratorium dan suasana yang nyaman," kata Riefqi beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, kondisi peneliti di Indonesia sangat kurang insentif. Hal itu berdampak pada hasil penelitian. Sebab, para peneliti tidak fokus melakukan penelitian, melainkan sibuk dengan aspek-aspek lain.

Selain itu, pengembangan ilmu sosial di Indonesia masih dalam proses. Pengembangan ilmu sosial terpengaruh kondisi politik yang ada. Saat masuk era Orde Baru, ilmu sosial dibatasi hanya pada ilmu-ilmu yang mendukung modernisasi.

"Secara statistik menujukkan sejak 1969 sampai sekarang perbandingan penganggaran terhadap penelitian dan pengembangan menurun. Artinya, komitmen negara untuk pengembangan keilmuan sangat rendah. Sehingga, tidak aneh kemampuan ekspor berteknologi tinggi juga rendah,'' ujarnya.

Pihaknya berharap, pemerintah menaruh perhatian terhadap Iptek, sehingga Indonesia bisa bersaing di kancah dunia internasional. Ia juga berharap pemerintahan Jokowi-JK berkomitmen dalam pengembangan penelitian dengan menambah anggaran penelitian.

Soal insentif, menurutnya, permasalahannya bukan sekadar sikap nasionalisme para peneliti, tapi bagaimana peneliti bisa mengembangkan diri. Meski belum mengetahui secara pasti berapa anggaran yang diperlukan untuk meningkatkan insentif peneliti, Riefqi menilai, negara masih mampu menanggung. "Kalau negara besar uang segitu tidak banyak, tinggal pemerintah berkomitmen atau tidak,'' ujarnya. N c87 ed: andi nur aminah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement