Selasa 28 Jun 2016 17:00 WIB

Mudik Diprediksi Meningkat 1 Juli

Red:

BEKASI — Peningkatan arus mudik 2016 diprediksi akan terjadi pada Jumat (1/7). "Peningkatan arus mudik diprediksi Jumat (1/7) dengan sebanyak 119.106 kendaraan dari Jakarta menuju Cikampek, Cipali, dan Bandung," kata General Manager Jasa Marga Jakarta-Cikampek Cabang Bekasi, Jawa Barat, Dadang Sumaryana, saat apel kesiapan mudik 2016 di Bekasi, Senin (27/6).

Sedangkan, lanjut Dadang, puncak arus balik diperkirakan pada Ahad (10/7) dengan 117.161 pengguna ruas jalan tol dari Cikampek menuju Jakarta.

Menurut dia, untuk mengantisipasi peningkatan arus tersebut, akan diberlakukan penambahan petugas sebanyak 110 orang di setiap titik kemacetan. Secara perinci, ada sekitar 87 orang di Cikarang Utama, 17 personel di Cikampek, dan enam personel di Bekasi Barat.

Dadang mengatakan, hal ini dilakukan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan yang terjadi di beberapa titik rawan kemacetan antara lain di tempat peristirahatan pengendara di km 19, 33, dan lain sebagainya.

Selanjutnya, untuk mengurai kemacetan, akan diberlakukan contra flow dan pengalihan jalan ke arteri. Jika di daerah arteri juga terjadi kemacetan, akan dilakukan buka tutup sebagai opsi terakhir.

PT Jasa Marga (Persero) Jakarta Cikampek Cabang Bekasi, Jawa Barat, bersama Polri melakukan apel kesiapan armada, seperti mobil patroli, derek, hingga ambulans untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan di saat pemudik melewati ruas jalan tol. Dadang mengimbau petugas untuk menyiapkan mental dan fisik, selalu humanis, serta tetap semangat dalam melayani pemudik yang hendak pulang ke kampung halamannya.

Penurunan penumpang

Pada Senin (27/6), arus mudik sendiri belum mengalami peningkatan signifikan. Bahkan, Kepala Terminal Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Mulnadiantoro Sopiandi, mengatakan, penumpang yang menggunakan angkutan umum di daerah itu diperkirakan menurun 25 persen pada tahun ini. "Penurunan ini diketahui saat dilakukan rapat unit pelaksanaan teknis dinas lintas daerah," katanya di Cikarang, Senin (27/6).

Menurut dia, penurunan itu akibat banyak pemudik yang memilih menggunakan sepeda motor atau mobil pribadi. Karena itu, fasilitas mudik yang disediakan oleh pemerintah daerah ataupun perusahaan swasta juga ikut menurun.

Padahal, Kabupaten Bekasi merupakan kawasan industri dengan jumlah tenaga kerja yang banyak dari Jawa Tengah. Namun, penumpang bus menurun drastis seperti yang terlihat di Terminal Cikarang. Ini juga disebabkan libur panjang serta dekatnya para pelajar masuk sekolah, yang menjadi faktor utama penyebab turunnya penumpang pada arus mudik ini.

Mulnadiantoro mengatakan, sesuai instruksi pusat, perusahaan otobus (PO) diwajibkan menambah jumlah armada untuk menghindari penumpukan penumpang. Karena itu, akan ada bus tambahan yang disiapkan PO untuk melayani angkutan mudik. Sedangkan, pengecekan kelaikan kendaraan terus dilakukan setiap keberangkatan.

Hal serupa dirasakan oleh pengemudi bus PO Raya, Hasan (40 tahun), yang mengkhawatirkan jumlah pemudik kembali menurun kali ini. Sebelumnya, meski musim mudik berlangsung mulai H-7 Idul Fitri, geliat pulang kampung sudah terasa di terminal. Namun, sekarang belum terjadi kenaikan jumlah penumpang.   antara, ed: Endah Hapsari

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement