Jumat 24 Jun 2016 16:00 WIB

Menggunakan Mouthwash Selama Ramadhan

Red:

Saat berpuasa, salah satu masalah yang sering dialami adalah bau mulut, napas yang tidak segar, dan mulut terasa kering. Bahkan masalah bau mulut ini juga dialami selebritis, Zaskia Sungkar, saat berpuasa. Bau mulut biasanya dia dialami saat mulai siang sampai sore hari menjelang buka puasa.

"Pekerjaan saya mengharuskan saya untuk bertemu dengan banyak orang. Apalagi di bulan ini jadwal syuting saya cukup padat, artinya saya harus banyak berkomunikasi dengan lawan main saya atau pun dengan sesama host acara. Karena berpuasa, saya jadi harus lebih waspada dengan bau napas," ujarnya di Jakarta, beberapa waktu lalu. Dia mengatakan, masalah tersebut kerap membuatnya kurang percaya diri dan berdampak pada pekerjaannya.

Menurut Pakar Kesehatan Gigi dan Mulut dari Klinik Idental, drg Sabai Asmaraghrya, hal ini wajar karena saat puasa kita tidak makan dan minum selama 14 jam. Sehingga produksi air liur berkurang, dan rongga mulat kering. Sedangkan air liur muncul ketika ada pengunyahan.

Secara normal, lanjutnya, saat rongga mulut kering, bakteri anaerob yang bertanggung jawab terhadap bau mulut berkembang biak semakin cepat karena keadaan kering. "Makanya saat bulan puasa otomatis bau mulut menjadi sesuatu yang sulit dihindari," jelasnya.

Masalah bau mulut inilah yang akhirnya sering kali mengganggu kenyamanan. Karena itu, saat sebelum puasa, dia menyarankan untuk pergi ke dokter gigi. Jika ada lubang pada gigi, segeralah untuk ditambal dan tetap menggosok gigi dengan rutin. "Ini penting banget," ujar Sabai.

Dia juga menyarankan untuk menggunakan obat kumur (mouthwash) yang berfungsi untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang tidak bisa dijangkau sikat gigi. Mouthwash juga memberikan kesegaran saat puasa. Meski begitu, dia menyarankan untuk tetap mengonsumsi buah dan sayur yang mengandung air serta menghindari makanan dan minuman bersoda juga yang mengandung cuka.

Menyikat gigi tidak akan bisa membersihkan semua kuman di dalam mulut. Karena itu, kata dia, mouthwash dapat berfungsi sebagai pelengkap perawatan kesehatan gigi dan mulut. "Mouthwash juga memberikan kesegaran napas apalagi saat puasa. Asal pemakaian teratur, mouthwash ini penting digunakan untuk memaksimalkan kesehatan rongga mulut dan gigi," jelasnya.

Pilih yang Bebas Alkohol

Sabai mengingatkan, mereka yang memiliki gigi sensitif perlu waspada karena penggunaan mouthwash secara berkala sepanjang hari justru bisa jadi pemicu masalah gigi sensitif. Apalagi jika mouthwash tersebut mengandung asam atau alkohol yang malah berpotensi memperburuk kondisi gigi sensitif dan merusak jaringan lunak gigi. Jadi, pemilihan mouthwash khusus bagi gigi sensitif juga perlu diprioritaskan.

"Bagi para penderita gigi sensitif lebih baik memilih mouthwash yang dapat mengurangi rasa ngilu akibat gigi sensitif, memberikan perlindungan terhadap gigi sensitif sepanjang hari, dan tidak mengandung alkohol," tambahnya.

Mouthwash yang tidak mengandung alkohol disarankan karena lebih aman. "Alkohol sebenarnya untuk meningkatakan kesegaran mulut, membuat rasa dingin di mulut. Saat puasa sebenarnya kita mencari yang segar-segar, tapi karena ada alkoholnya, harus dihindari," ujarnya.

Brand Activation Manager GSK Oral Health Care, Dwitya Pramesi, menambahkan, mouthwash yang mengandung alkohol biasanya ada rasa sakit seperti ketusuk saat berkumur-kumur. Sementara, jenis yang nonalkohol terasa lebih nyaman dan tidak merusak gigi. "Pilih produk yang bebas alkohol, sehingga lebih ramah terhadap struktur dan kondisi gigi dan mulut," ujarnya.

Selain itu, pilih mouthwash yang memiliki berbagai bahan aktif, seperti potassium nitrate memberikan perlindungan dari rasa ngilu. Kandungan itu memang ditujukan bagi penderita gigi sensitif untuk memberikan perlindungan lebih lama, yaitu 24 jam.

Selain itu, kandungan fluoride pada mouthwash dapat mencegah masalah gigi berlubang dan memperkuat gigi. Untuk pemakaian mouthwash disarankan dua kali sehari setelah menggosok gigi, yaitu usai sahur dan sebelum tidur malam.

Sabai berpendapat sama soal penggunaan mouthwash. Menurutnya, penggunaannya cukup dua kali dan jangan terlalu sering. Karena zat-zat yang terkandung dalam mouthwash akan berbahaya jika digunakan berlebih. Misalnya, flouride berlebih berdampak gigi mengalami florosis atau bercak putih pada gigi. Selain itu, bakteri baik juga bisa ikut mati jika digunakan berlebihan. "Segala sesuatu kalau berlebih tidak baik, karena merusak. Gunakan sesuai aturan pakai," kata dia.    rep: Desy Susilawati, ed: Dewi Mardiani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement