Rabu 11 May 2016 06:30 WIB

8 Ilmuwan yang Dikejutkan oleh Kebenaran Alquran

Red: Ilham
Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto:
Profesor William Brown

Dia adalah seorang pendidik dan pemimpin di Carnegie Mellon University, di mana dia adalah seorang profesor ilmu biologi. Brown adalah anggota dari komunitas Carnegie Mellon sejak tahun 1973, ketika ia bergabung dengan fakultas sebagai asisten profesor ilmu biologi di Mellon College of Science (MCS).

Pada 1981, terbit Journal of Plant Molecular Biologies yang mengungkapkan hasil penelitian sebuah tim ilmuwan Amerika Serikat yang dipimpin Profesor William Brown. Itu tentang suara halus yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa (ulstrasonik), yang keluar dari tumbuhan. Suara itu berulang lebih dari 1.000 kali tiap detiknya. Tim berhasil merekam suara itu menggunakan alat perekam canggih.

Dari alat perekam itu, getaran ultrasonik kemudian diubah menjadi gelombang elektrik optik yang dapat ditampilkan ke layar monitor. Dengan teknologi ini, getaran ultrasonik tersebut dapat dibaca dan dipahami, karena suara yang terekam menjadi terlihat pada layar monitor dalam bentuk rangkaian garis.

Para ilmuwan ini lalu membawa hasil penemuan mereka ke hadapan tim peneliti Inggris, di mana salah seorangnya adalah peneliti muslim.

Yang mengejutkan, getaran halus ultrasonik yang tertransfer dari alat perekam menggambarkan garis-garis yang membentuk lafadz Allah dalam layar. Para ilmuwan Inggris ini lantas terkagum-kagum dengan apa yang mereka saksikan.

Peniliti muslim mengatakan bahwa temuan tersebut sesuai dengan keyakinan kaum Muslimin sejak 1400 tahun yang lalu. "Bertasbih kepada-Nya langit yang tujuh, dan bumi (juga), dan segala yang ada di dalamnya. Dan tidak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun, lagi Maha Pengampun." (QS Isra: 44).

Setelah menjelaskan tentang Islam dan ayat tersebut, sang peneliti muslim itu memberikan hadiah Alquran dan terjemahanya kepada Profesor William.

"Dalam hidupku, aku belum pernah menemukan fenomena semacam ini selama 30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi, satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam Alquran. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan Syahadatain," kata William beberapa hari setelah mendapatkan terjemahan Alquran.

sumber : Berbagai Sumber
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement